APBN Untuk Covid-19 Rp800 Triliun, Cegah dengan Masker Hanya Rp5000

- 19 November 2020, 05:34 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein Spsialisasi Masker kepada Para Pedagang
Bupati Banyumas Achmad Husein Spsialisasi Masker kepada Para Pedagang /evi yanti/evi Yanti

 

PORTAL PURWOKERTO- Pengeluaran negara untuk perawatan pasien COVID hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 totalnya mencapai Rp 800 triliun. APBNDana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap.

Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universita Indonesia menyebut,hasil Survey di 9 Provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan COVID-19, menemukan biaya  tertinggi mencapai Rp446 juta.

Corona menimbulkan beban dan merugikan negara sangat besar. Pengeluaran negara mencapai 800 triliun  ditanggung APBN, APBD, dan dana desa.

“Biaya pengobatan ditanggung pemerintah. Dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap,”tambahnya, dikutip  Portal Purwokerto Rabu 18 November 2020, dalam acara Dialog Adaptasi Kebiasaan Baru yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN),dalam laman resmi  BNPB.

Baca Juga: Presiden : Siap Menjadi Orang Pertama yang Divaksin

Menjelaskan soal Vaksin COVID-19 yang sedang dipersiapkan, Prof. Hasbullah menyatakan,”Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. ,Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus”.

Prof. Hasbullah menekankan bahwa penyakit merupakan musibah yang sebenarnya bisa dicegah.  Pencegahan dilakukan dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat.

“Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah ataupun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya.  Jadi COVID-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah, melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja,”jealsnya.

Mengenail Vaksin COVID-19 yang sedang dipersiapkan, Prof. Hasbullah menyatakan. Menurutya, Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobatinya

Baca Juga: Presiden :Program Vaksinasi, Hanya Gunakan Vaksin Yang Terdaftar di WHO

“Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus”.

Gerakan 3M,Kurangi Kerugian

Apabila masyarakat disiplin melakukan gerakan 3M, kerugian negara bisa ditekan, dan dampak lainnya kasus COVID-19 pun juga menurun.

“Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah.

Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja”, terang Prof. Hasbullah.

Baca Juga: Keren! Konektor Masker Handmade dari UMKM Banyumas Ini Tengah Booming Jadi Incaran

Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas COVID-19 menambahkan, persentase kasus meninggal akibat COVID-19 (fatality rate) di Indonesia minggu ini turun menjadi 3,26% dari minggu sebelumnya 3,34%. Ini dapat diartikan bahwa tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien positif COVID-19, terutama pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta.

Komitmen tinggi nakes sebenarnya harus juga didukung oleh masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19, melalui disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman). 

“Dampak mencegah penularan COVID-19 melalui 3M ini sangat luar biasa, selain membantu nakes, juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19”, terang.

"Ternyata ada acara yang lebih murah mecegah terkena penyakit dengan vaksin dan  sambil menunggu vaksin (Covid) yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatuan sangat membantu meringankan beban kita dalam kondisi serba sulit di masa pandemi COVID-19”, jelasnya.

Editor: Eviyanti

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah