Satu Pesawat dengan Pasien Positif Covid-19, Tim Indonesia Dipaksa Harus Mundur dari All England 2021

18 Maret 2021, 08:47 WIB
Tim Badminton Indonesia Dipaksa Mundur dari Yonex All England 2021 karena Satu Pesawat dengan Pasien Covid-19.*/ /twitter.com/@INABadminton

PORTAL PURWOKERTO - Federasi Bulu tangkis dunia (BWF) dan asosiasi bulu tangkis Inggris (Badminton England) menyatakan tim Indonesia harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021.

Hal ini dilakukan, karena terkait dengan masalah protokol kesehatan yang harus dijalankan.

Padahal tiga wakil Indonesia sudah berhasil lolos ke babak 16 besar. Sebut saja ganda putra Marcus Gideon-Kevin Sanjaya atau Minions, Mohammad Ahsan-Hensdr Setiawan atau The Daddies dan juga Jonatan Christie.

Adanya keputusan ini pun membuat Anthony Sinisuka Ginting dan juga Muhammad Rian Ardianto-Fajar Alfian, serta Praven Jordan-Melati Daeva Oktavianti tidak bisa melakukan pertandingan.

Baca Juga: All England 2021: The Daddies Lolos ke Babak 16 Besar, Meski Penuh Perjuangan

Baca Juga: Sengit, Perlawanan Jonatan Christie Kalahkan Wakil Thailand dalam Dua Gim

Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, mengaku kaget dengan adanya keputusan tersebut, terutama tim Indonesia.

Hal ini dikarenakan tim bulu tangkis Indonesia bertolak menuju Birmingham pada Jumat 12 Maret pukul 21.40 WIB dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines bernomor penebangan TK57 dan mendarat keesokan harinya Sabtu siang waktu setempat.

Namun, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham, Sabtu 13 Maret, ada salah satu penumpang yang positif terpapar Covid-19.

“Namun kami pun tidak diberitahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif COVID-19 tersebut,” kata Ricky dalam keterangan resmi PBSI di Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, apabila pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka seluruh anggota tim diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

Baca Juga: Ini Sosok Hafiz Difabel dari Banjarnegara yang Berlaga di Ajang Da’i Spesial I-News pada Ramadhan 2021

Dengan begitu, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre terhitung 10 hari sejak tiba di Birmingham, Sabtu 13 Maret lalu.

“Baik dari BWF maupun panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris,” ujar Ricky seperti dikutip dari Antara.

Ricky memastikan jika seluruh anggota tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

“Ini merupakan kejadian yang luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua,” katanya.

Baca Juga: Korupsi Bansos Purwokerto Digunakan Untuk Greenhouse Melon, Negara Rugi Rp2,1 Miliar 

Pemain Indoenesia Kecewa

Adanya kejadian tersebut, sontak membuat seluruh pemain Indonesia meminta kepada BWF untuk berlaku adil. Apalagi sebelumnya jadwal pertandingan diundur, karena adanya ofisial yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun setelah dilakukan tes ulang dan semuanya dinyatakan negatif, pertandingan dimulai.

Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon lewat akun Instagram pribadinya, @marcusfernadig, menyampaikan kekecewaannya kepada BWF.

“Kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus mundur dari All England karena seorang penumpang anonim dinyatakan positif dalam penerbangan yang sama dengan kami,” tulis Marcus.

Baca Juga: Satu Gereja dan 3 Situs Megalitikum akan Masuk Cagar Budaya, Total 13 Tempat Sejarah di Banyumas, Mana Saja?

“BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini...BWF seharusnya menerapkan sistem gelembung untuk menjamin keamanan para pemain," tambah Marcus.

Hal serupa juga disampaikan Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, dan Melati Daeva Oktavinati dan Greysia Polii, Apriyani Rahayu lewat akun Instagram-nya masing-masing. Mereka meminta BWF selaku federasi tertinggi harus bertanggung jawab atas kejadian ini.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler