Kronologi Arema vs Persebaya, Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Tak Terima Arema FC Kalah?

- 2 Oktober 2022, 15:26 WIB
Kronologi Arema vs Persebaya, Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Tak Terima Arema FC Kalah?
Kronologi Arema vs Persebaya, Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Tak Terima Arema FC Kalah? /Pixabay/ComFreak

Banyak ibu-ibu dan wanita-wanita orang tua dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..

Didalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.

Dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata.

Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan.

Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan.”

Sementara itu, menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta melalui jumpa pers menyebutkan tragedi bermula dari pendukung Arema FC yang kecewa turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official.

“Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” ujar Kapolda Jatim seperti yang dikutip dari Antaranews.

Petugas pengamanan mencegah suporter turun dan melakukan pengalihan. Tujuannya agar suporter tidak turun dan mengejar pemain.

Saat petugas pengamanan mencegah suporter yang turun, gas air mata ditembakkan. Menurut Kapolda Jatim, tembakan gas air mata ini karena suporter Singo Edan anarkis.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar,” ujar Kapolda Jatim.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah