Misteri Terpecahkan, Mengapa Burung Tidak Kesetrum Saat Hinggap di Kabel Listrik? Inilah Alasannya

5 Januari 2021, 10:34 WIB
Burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik di Kampung Laut Cilacap /Hening Prihatini/Instagram @ale_senaru

PORTAL PURWOKERTO – Mungkin sebagian masyarakat awam sudah mengetahui mengapa burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik dan sebagian lainnya belum mengetahui hal ini.

Diketahui bahwa didalam kabel listrik yang digunakan PLN untuk mengalirkan listrik ke rumah-rumah penduduk adalah kawat tembaga.

Kawat tembaga ini sangat baik untuk menghantarkan listrik di sepanjang permukaanya sehingga menjelma menjadi sebuah aliran listrik.

Baca Juga: Punya Istri Wanita Karir? Ini Dukungan yang Bisa Suami Berikan Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis

Aliran listrik ini bergerak oleh gerakan muatan listrik negative (elektron) melalui penghantar listrik atau konduktor yakni kawat tembaga di dalam kabel listrik.

Saat burung-burung bertengger di kabel listrik, mereka tidak tersetrum sengatan listrik yang mengalir didalam kabel tersebut begitu juga di atas kabel telepon.

Mengapa burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik dan telepon karena didalam tubuh burung tidak memiliki elektron yang bisa menghantarkan listrik sehingga aliran listrik tetap melaju melalui kabel listrik tersebut.

Baca Juga: Diduga Karena Kecam Sistem Regulasi China, Pendiri Alibaba, Jack Ma Menghilang dari Publik

Sedangkan tubuh manusia memiliki atom-atom kecil yang disebut atom positif atau proton, atom negative atau elektron, dan atom netral atau neutron.

Dari ketiga atom ini, hanya atom elektron yang paling senang berpindah. Sehingga saat berada di atas kabel listrik yang dialiri listrik, tubuh manusia bisa menjadi konduktor listrik yang bisa menyebabkan manusia kesetrum saat ada lecet di kabel listrik tersebut.

Baca Juga: Catat! Tanpa Potongan, Penyaluran Bantuan Tunai Se-Indonesia Tahun 2021 Ke Penerima Lewat Bank

Jadi, itulah mengapa burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik. Berbeda dari manusia ya.***

 

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler