Bentuk Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin dan Hasil Perlawanan Sultan Hasanuddin! Pahlawan Asal Kerajaan Gowa

16 Februari 2022, 11:03 WIB
Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin dan Hasil Perlawanan Sultan Hasanuddin! Pahlawan Asal Kerajaan Gowa /Image from Kemdikbud

PORTAL PURWOKERTO - Bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin dan hasil perlawanan Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang menentang VOC.

Bagaimana bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin dalam memerangi penjajahan di Indonesia?

Dan bagaimana hasil perlawanan Sultan Hasanuddin sebagai raja dari kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan?

Berikut akan dibahas mengenai kunci jawaban untuk mengisi tabel informasi perjuangan para pahlawan Indonesia dalam menghadapi penjajahan.

Baca Juga: Bentuk Perlawanan Pattimura dan Bagaimana Hasil Perlawanan Pattimura? Kunci Jawaban Kelas 5 SD

Pembahasan kunci jawaban kelas 5 SD MI ini disusun atas kerjasama Portal Purwokerto dengan Dwi Istanti, S.Pd, seorang lulusan Fakultas Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sebelum mengetahui bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap penjajahan yang dilakukan VOC, dan bagaimana hasil perlawanan Sultan Hasanuddin, simak penjelasannya dulu ya.

Bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur memang sangat fenomenal.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Magnet yang Bisa Dilakukan di Rumah, Bahan Sederhana dan Mudah Didapatkan

Hasrat VOC untuk menguasai perdagangan rempah di Nusantara selalu memicu konflik terhadap masyarakat di daerah yang dikunjunginya.

Salah satu daerah yang kontra dengan kehadiran VOC adalah Gowa di Sulawesi Selatan yang diduduki oleh Kerajaan Gowa, dan mendapatkan perlawanan dari Sultan Hasanuddin.

Kerajaan Gowa terletak di tengah-tengah lalu-lintas pelayaran dan perdagangan yang ramai antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur.

Kerajaan ini menjadi pusat perhubungan antara Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dengan Kepulauan Maluku yang menjadi surganya rempah-rempah.

Baca Juga: Magnet Tersusun oleh Magnet-magnet Kecil yang Biasanya Disebut Apa? Dan Jelaskan 3 Cara Membuat Magnet

Faktor inilah yang membuat kongsi dagang Hindia-Belanda ini ingin menguasai dan memonopoli perdagangan di wilayah ini.

Namun untuk memonopoli perdagangan di Gowa pada abad 17, kongsi dagang yang memiliki nama lengkap Vereenigde Oostindische Compagnie ini sedikit tertatih-tatih.

Kesulitan tersebut terjadi karena Kerajaan Gowa sedang dipimpin oleh seorang raja yang sangat menentang keras praktik monopoli perdagangan VOC.

Raja tersebut adalah Sultan Hasanuddin, raja ke-16 Kerajaan Gowa yang lahir pada 12 Januari 1631.

Sebelum menjadi raja, nama asli beliau ialah I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Setelah ia naik tahta, barulah ia bergelar Sultan Hasanuddin.

Baca Juga: Berikut Benda yang Ditarik Lemah oleh Magnet yaitu? Kunci Jawaban Kelas 4 SD Soal Quizizz

Sebelum Sultan Hasanuddin menduduki singgasana kerajaan, orang-orang Gowa sudah tidak suka dengan kehadiran bangsa Barat yang ingin menguasai rempah-rempah di perairan Sulawesi dan Maluku.

Saat tampuk kerajaan dipegang oleh Sultan Hasanuddin, barulah perlawanan mulai terjadi.

Bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC dimulai pada tahun 1660. Di bawah komando Sultan Hasanuddin, pasukan Kerajaan Gowa yang terkenal dengan ketangguhan armada lautnya mulai mengumpulkan kekuatan.

Mereka melakukan perlawanan bersama kerajaan-kerajaan kecil lainnya untuk menentang dan melawan VOC.

Baca Juga: Tuliskan Hak, Kewajiban, Peristiwa, dan Perubahan Energi Pada Tabel Berikut! Kunci Jawaban Kelas 3 SD

Bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin dan masyarakat disadari, VOC yang melihat Kerajaan Gowa memperkuat pasukan tidak tinggal diam.

Menghadapi bentuk bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin, VOC juga menjalin kerja sama dengan Kerajaan Bone yang sebelumnya memiliki hubungan kurang baik dengan Kerajaan Gowa.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh VOC untuk menghimpun kekuatan untuk menghancurkan Kerajaan Gowa.

Namun, armada militer Kerajaan Gowa masih terlalu tangguh untuk dihancurkan VOC dan para sekutunya dan berbagai bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin dilakukan bersama.

Baca Juga: Karangan Nonfiksi adalah Karangan yang Dibuat Berdasarkan? Kunci Jawaban Kelas 6 SD

Pada 1663, pemimpin Kerajaan Bone yang bernama Arung Palakka melarikan diri ke Batavia untuk menghindari kejaran tentara Kerajaan Gowa.

Di pusat pemerintahan Hindia-Belanda itu ia berlindung sekaligus meminta bantuan yang jauh lebih besar dari VOC untuk menghancurkan Kerajaan Gowa.

Setelah 3 tahun, pada 24 November tahun 1966 pun terjadi pergerakan besar-besaran yang dilakukan pasukan VOC di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Janszoon Speelman.

Armada laut VOC meninggalkan pelabuhan Batavia menuju ke Sombaopu (ibukota Gowa).

Pada tanggal 19 Desember 1666 armada VOC yang kuat ini sampai di depan Sombaopu, ibukota dan sekaligus pelabuhan Kerajaan Gowa.

Baca Juga: Berapakah Jumlah Seluruh Siswa? Kunci Jawaban Muatan Pelajaran Matematika Kelas 5 SD

Speelman mula-mula mau menggertak Sultan Hasanudin, namun karena Sultan Hasanuddin tidak gentar Speelman segera menyerukan tuntutan agar kerajaan Gowa membayar segala kerugian yang berhubungan dengan pembunuhan orang-orang Belanda oleh orang Makassar.

Karena peringatan dari VOC tidak diindahkan oleh Sultan Hasanuddin, Speelman mulai mengadakan tembakan meriam yang gencar terhadap kedudukan dan pertahanan orang-orang Gowa.

Tembakan-tembakan meriam kapal-kapal VOC ini dibalas pula dengan dentuman-dentuman meriam yang gencar pula dilancarkan oleh pihak Kerajaan Gowa.

Maka terjadilah tembak-menembak dan duel meriam yang seru antara kapal-kapal armada VOC dengan benteng-benteng pertahanan kerajaan Gowa.

Baca Juga: Berapakah Nilai Paling Sedikit Diperoleh Siswa? Kunci Jawaban Muatan Pelajaran Matematika Kelas 5 SD

Pertempuran hebat terus terjadi perlawanan Sultan Hasanuddin terus berlanjut. Armada VOC diperkuat oleh pasukan Kerajaan Bone yang berada di bawah komando Arung Palakka.

Akhirnya, setelah tak kuat menahan gempuran dari VOC dan pasukan Kerajaan Bone, Sultan Hasanuddin pun dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.

Perjanjian tersebut memukul telak Sultan Hasanuddin di mana ia harus mengakui monopoli VOC yang selama ini ia tentang.

Selain itu, ia juga harus mengakui Arung Palakka menjadi Raja Bone. Wilayah Kerajaan Gowa pun dipersempit.

Baca Juga: Karangan yang Dibuat Berdasarkan Fakta, Realita, atau Peristiwa yang Benar-benar Terjadi! Kunci Jawaban

Akan tetapi, itu semua tidak serta-merta memadamkan semangat juang dan bentuk perlawanan Sultan Hasanuddin beserta para pasukannya.

Perlawanan-perlawanan Sultan Hasanuddin masih terjadi pascaperjanjian, namun sayang tidak membuahkan hasil yang maksimal sehingga VOC masih mendominasi di wilayah Sulawesi Selatan.

Hasil perlawanan Sultan Hasanuddin memang tak sepenuhnya berhasil, meski tak bisa mengusir bangsa Barat, hingga akhir hayatnya Sultan Hasanuddin masih bersikukuh tidak mau bekerja sama dengan Belanda.

Kegigihan tersebut dibawa sampai ia wafat pada 12 Juni 1670 di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Ini Foto Dorce Gamalama Dulu yang Pernah Bertemu Shah Rukh Khan

Selama perlawanannya, Sultan Hasanuddin diberi julukan De Haantjes van Het Oosten yang berarti Ayam Jantan dari Timur karena semangat dan keberaniannya dalam menentang monopoli yang dilakukan VOC.

Pemerintah juga telah menetapkan Sultan Hasanuddin menjadi pahlawan nasional lewat Surat Keputusan Presiden RI No. 087/TK/1973 sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan-perjuangan beliau dalam mempertahankan harga diri bangsa.

Nama Sultan Hasanuddin pun digunakan menjadi nama universitas negeri (Universitas Hasanuddin) dan juga nama bandar udara di Makassar, Bandara Sultan Hasanuddin.

Baca Juga: Berapakah Nilai Paling Banyak Diperoleh Siswa Berdasarkan Informasi yang Diperoleh dari Diagram! Kunci Jawaban

Disclaimer: kunci jawaban ini merupakan panduan bagi orang tua. Siswa bisa bereksplorasi dengan jawaban lain. Jawaban di atas hanyalah contoh dan tidak mutlak. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.***

Editor: Maria Nofianti

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler