Kegiatan 3: Membuat Cerpen Remaja, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 85

8 September 2022, 19:08 WIB
Ilustrasi menulis. Kegiatan 3: Membuat Cerpen Remaja, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 85.* /Pixabay/

PORTAL PURWOKERTO - Kegiatan 3: Membuat cerpen jadi fokus kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 9 halaman 85.

Contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 85 adalah terkait dengan membuat cerpen tema remaja yang tak memiliki orang tua.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 85 pada bagian kegiatan 3 membuat cerpen dibahas dalam artikel ini.

Kegiatan 3 membuat cerpen yang ada pada buku Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 85 ini telah diberikan kisi-kisi yang harus dituliskan menjadi sebuah cerita pendek.

Baca Juga: Kegiatan 1: Modifikasi Cerpen Ubahlah Jadi Sudut Pandang Orang Ketiga, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9

Contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 85 ini berkolaborasi dengan Hening Prihatini, S.Pd.

Cara Membuat Cerpen

Untuk kegiatan 3: membuat cerpen, dapat dimulai dengan menentukan nama tokoh yang akan diceritakan.

Tentukan alur cerita yang akan digunakan sebagai acuan untuk membentuk cerpen tersebut.

Latar tempat dan waktu pun perlu dipikirkan terlebih dahulu sebelum memulainya.

Setelah beberapa bagian intrinsik cerpen tersebut telah ada, detail yang akan dimasukkan pada cerpen akan mengalir dengan sendirinya.

Baca Juga: Kegiatan 2: Melanjutkan Cerpen Sepatu Butut, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 84

Bagaimana contoh cerpen untuk Kegiatan 3: Membuat Cerpen pada halaman tersebut?

Ini contoh cerpen untuk contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 85.

"Kenalkan, namaku Dito. Aku seorang siswa SMP kelas 9 di Desa Paruk. Desaku ini dikenal dengan desa ramah tamah dan subur makmur. Namun, sebagian warga di desaku tak seberuntung aku dan keluargaku.

Aku memiliki kawan. Namanya Sinta. Sama sepertiku, ia bersekolah dan duduk di kelas 9. Meski kami bukan teman satu kelas, namun ia adalah temanku di desa.

Kehidupan Sinta begitu keras. Jika aku masih dapat bersandar dan bergurau dengan orang tuaku, tidak dengannya.

Sinta telah ditinggal mati orangtuanya dua tahun lalu. Sungguh malang, ia masih memiliki 2 orang adiknya yang berusia 7 tahun, Ratih, dan Ratno, 9 tahun.

Meski tanpa orang tua, pantang bagi Sinta dan kedua adiknya untuk meminta-minta belas kasihan orang lain.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 85 86, Kegiatan Literasi Laporan Membaca Buku Kumpulan Cerpen

Sebelum kepergian kedua orangtuanya, ketiganya telah dididik untuk hidup mandiri. Masing-masing memiliki tugas yang harus dikerjakan di rumah.

Tak heran, sepeninggal orangtuanya, rumah mereka tetap tampak rapih dan bersih seperti biasanya. Yang berbeda adalah cara mereka menafkahi hidup mereka sendiri.

Sepulang sekolah, Sinta bekerja di ladang milik pamanku. Sekedar menyiangi rumput atau membantu buruh tani lainnya menanam padi atau memanennya.

Memang uang yang didapatkannya tidak banyak namun cukup untuk kehidupan mereka. Sementara Ratno menggembala sapi miliki pak Kades setelah sekolahnya usai.

Ratih memang masih terlalu kecil untuk bekerja. Tugasnya hanya menyiapkan nasi dan minuman di rumah.

Suatu saat, Ratih bermain bersama teman-temannya. Mainan baru yang dimiliki temannya ingin ia punyai. Meski tak merengek kepada kakaknya, Sinta tahu bahwa Ratih ingin punya yang sama.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN MATEMATIKA Kelas 9 Halaman 58 59, Uji Kompetensi 1 Perpangkatan dan Bentuk Akar

Ia sungguh tak dapat melihat raut wajah adiknya yang malang itu. Sinta pun bertekad akan memberikan hadiah untuk Ratih.

Jika biasanya dia bekerja di ladang hingga sore hari, Sinta tak keberatan untuk membantu istri pamanku menyiapkan makan malam untuk keluarga pamanku hingga petang hari.

Ia melakukannya agar dapat uang tambahan untuk membelikan Ratih mainan yang diinginkannya. Bekerja keras selalu ada dalam kamusnya dan ia tidak ingin membebani Ratno tentang hal ini.

Setelah seminggu harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja, Ratih berhasil mendapatkan mainan yang diinginkannya dari hasil jerih payah sang kakak sulung, Sinta.

Baca Juga: 3 Contoh Perwujudan Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik di Lingkungan Sekolah! Jawaban PKN Kelas 9 Hal 29 30

Meski harus bekerja dan bersekolah, Sinta tidak melupakan bermain bersama teman-temannya meski waktu yang ia punya hanya sedikit. Aku bangga memiliki teman seperti dia."

Disclaimer: contoh cerpen tersebut hanyalah contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 85 kegiatan 3 terkait tugas membuat cerpen dan bukan jawaban mutlak.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler