PORTAL PURWOKERTO - Kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 buku paket tentang materi menulis kalimat kritik dibahas dalam artikel ini.
Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 ini mengenai buatlah kalimat kritiknya dari novel Laskar Pelangi yang juga telah diadaptasi menjadi film.
Artikel ini memuat tentang contoh kalimat kritik novel Laskar Pelangi sebagai contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 yang berkolaborasi dengan Hening Prihatini, S.Pd, pengajar lepas di Purwokerto Banyumas.
Bagaimana contoh kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 ini? Yuk simak berikut ini.
Apa itu kalimat kritik?
Kalimat kritik yang dibahas dalam artikel ini merupakan kalimat yang menyusun sebuah teks kritik. Dalam menuliskannya, si penulis perlu mempertimbangkan beberapa hal.
Apa saja? Adalah keutuhan, esensi kritik yang harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan, sinopsis karya yang dikritik, dan beberapa hal lainnya.
Faktor-faktor tersebut ada dalam buku paket Bahasa Indonesia Kelas 12 yang dipublikasikan oleh Kemendikbud RI.
Selain itu, cara menyampaikan pendapat yang didukung oleh teori serta kalimat yang sopan dan santun adalah faktor lainnya.
Contoh jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 ini bukanlah jawaban mutlak dan hanya sebagai pendamping para orang tua dalam belajar bersama putra putri di rumah.
Simak kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 tentang menulis kalimat kritik novel Laskar Pelangi.
Novel Laskar Pelangi merupakan novel yang menjunjung nama Andrea Hirata pada jajaran penulis best seller di tanah air. Kesuksesannya tak hanya berhenti dalam kata-kata di atas kertas melainkan hingga layar lebar dengan berbagai pujian yang diberikan para kritikus.
Novel Laskar Pelangi menceritakan bagaimana sulitnya mendapatkan akses pendidikan di sebuah wilayah di tanah air. Bahkan, sang guru pun turut cemas dengan apakah para calon murid SD Gantong Sumatera ini benar-benar bisa mendapat pendidikan di tahun itu.
Adalah Bu Mus dan Pak Harfan yang menjadi sosok guru harapan para murid yang harus genap 10 jika ingin pembelajaran pendidikan bisa dimulai. Wajah cemas sekaligus lega para calon murid dan kedua guru ini semakin diperjelas dalam novel tersebut dengan analogi belepotan oleh bedak tepung beras Bu Mus.
Novel ini benar-benar memberikan detail tentang kejadian tersebut. Penggambaran latar serta emosi para tokoh yang ada didalamnya begitu kuat hingga pembaca bisa mengimajinasikan kehadiran mereka di kelas itu di SD Muhammadiyah.
Berlatar tahun 90-an, kata-kata yang digunakan pun bisa memberikan kekuatan akan budaya yang dipegang oleh si penulis yang juga kelahiran Sumatera.
Meski demikian, ada beberapa kata yang bisa jadi tidak dipahami oleh para pembaca sebab sangat jarang digunakan meski termasuk dalam kamus bahasa Indonesia. Salah satunya yakni 'pameran emban' dan 'kuli kopra'.
Untuk tahun-tahun awal novel ini diterbitkan, kemungkinan masih banyak yang memahami maksud sang penulis. Namun, seiring perkembangan jaman, Bahasa tersebut semakin jarang digunakan dalam keseharian.
Penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan perkembangan jaman bisa jadi solusi bagi pembaruan novel tersebut.
Disclaimer: contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 ini bukan jawaban mutlak. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban. ***