PORTAL PURWOKERTO - Bagaimana cara menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman untuk anak SD? Berikut cara menciptakan lingkungan belajar yang sehat untuk anak SD.
Pekerjaan rumah atau PR bisa meningkatkan kedisiplinan pada anak. Adanya PR juga bisa untuk mengasah keterampilan dalam pemecahan masalah.
Orangtua harus mendampingi anak saat mengerjakan PR. Hal ini menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman saat anak sedang belajar dan mengerjakan PR.
Pendampingan dari orangtua terhadap anak ini, adalah hal yang dapat memaksimalkan anak dalam mencapai tujuan.
Baca Juga: Contoh Cerita Liburan Sekolah untuk Anak SD, Kisah di Rumah Nenek hingga Liburan ke Pantai
Bukan hal mudah bagi orang tua untuk memberikan lingkungan nyaman bagi anak dalam belajar. Akan tetapi, ada cara agar bisa membuat suasana sehat dan nyaman bagi anak.
Berikut cara menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman untuk anak SD, dikutip Portal Purwokerto dari Bright Side:
1. Tetapkan aturan penggunaan ponsel
Menurut peneliti, anak-anak yang menggunakan ponsel 2 hingga 4 jam sehari berpeluang 23 persen lebih rendah dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya, dibandingkan dengan anak-anak yang menghabiskan kurang dari 2 jam mengonsumsi media digital.
Menggunakan ponsel saat belajar diperbolehkan hanya untuk menelepon teman sekolah. Selain itu, ponsel juga bias digunakan untuk mendiskusikan pekerjaan rumah. Anak mungkin juga perlu aplikasi tertentu untuk apa yang sedang mereka kerjakan.
2. Biarkan musik favorit anak menyala
Musik kerap dianggap menjadi faktor yang mengganggu belajar. Namun, beberapa ahli mengatakan belum tentu demikian.
Beberapa anak mengerjakan PR secara baik saat musik favorit mereka diputar. Musik membuat proses belajar tidak membosankan.
Musik juga bisa memotivasi anak. Musik instrumental dan klasik tidak dapat membuat anak jadi lebih pintar.
Baca Juga: Hebat! Alumni Peternakan Unsoed Purwokerto Belajar Industri Unggas di Eropa
3. Ciptakan area tertentu untuk mengerjakan pekerjaan rumah
Menciptakan area khusus untuk belajar agar menjadi kebiasaan. Anda bisa memanfaatkan lokasi dapur, ruang makan, atau kamar tidur.
TV harus dimatikan karena akan mengganggu. Semua peralatan yang diperlukan untuk belajar harus ada di atas meja.
Anda bisa siapkan air minum. Hal ini bertujuan agar anak tidak memiliki alasan berhenti dan mengambil sesuatu untuk diminum.
4. Tetapkan waktu tertentu untuk mengerjakan pekerjaan rumah
Anda harus menetapkan waktu untuk anak mengerjakan PR. Di mana anak bisa mengerjakan pekerjaan rumah mereka di kamar. Terkadang, anak perlu mengerjakan pekerjaan rumah pada waktu yang berbeda.
Fokus mengerjakan tugas berkisar dari sekitar 5 menit untuk anak berusia 2 tahun, hingga maksimal sekitar 20 menit untuk anak yang lebih besar dan orang dewasa. Anda bisa memberi waktu istirahat sebagai hadiah.
5. Hanya membantu mengerjakan PR yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh anak
Tidak ada salahnya membantu anak mengerjakan PR. Namun, Anda hanya perlu melakukannya jika anak kesulitan.
Sebaiknya biarkan saja kalau anak mampu melakukannya sendiri. Anda harus tenang saat membantu mengerjakan PR.
Membantu mengerjakan PR dengan cara berteriak dan marah-marah dapat memperburuk situasi. Serta memberikan komentar positif. ***