PORTAL PURWOKERTO - Temukan kunci jawaban Bahasa Indonesia untuk kelas 10 pada Kurikulum Merdeka di halaman 50. Siswa mendapat tugas untuk menganalisis novel dan mengidentifikasi latar belakang sang penulis.
Pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, Kurikulum Merdeka, siswa kelas 10 akan belajar mengenai Mengungkapkan Kritik Lewat Senyuman.
Bab 2 tema G, siswa kelas 10 akan belajar untuk mengindentifikasi antara hubungan latar belakang penulis dengan isi cerita sebuah novel. Karena ternyata latar belakang penulis sangat mempengaruhi karya yang dibuatnya.
Pengaruh latar belakang terhadap karya tulisan penulis bisa berpengaruh pada budaya, pendidikan, ekonomi, maupun sosialnya.
Penulis akan sangat terbantu, dengan menulis cerita yang sesuai dengan layar belakangnya. Tulisan akan lebih realistis, detail dan juga penulis pasti akan lebih menjiwai dalam menggambarkan.
Pada halaman 50 ini, siswa kelas 10 mendapat tugas untuk mengindetifikasi latar belakang penulis dengan isi novel yang dibaca. Terdapat beberapa referesnsi novel yang bisa dikulik agar diketahui latar belakang penulisnya.
Berikut novel yang dianalisis oleh para siswa kelas 10.
- Kubah karya Ahmad Zamzuri
- Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta toer
- Pertemuan Dua Hati karya N.H. Dini
- Lembata karya F Rahardi.
Siswa juga bisa menuliskan latar belakang penulis sesuai dengan novel yang dibaca tidak harus novel di atas. Pada artikel ini akan membahas tentang penulis NH Dini, penulis novel Pertemuan Dua Hati.
Kunci jawaban pada artikel ini adalah hasil kerja sama Portal Purwokerto dengan Hening Prihatini S.Pd, salah satu pengajar di lembaga pendidikan di Purwokerto.
Untuk diingat, jika kunci jawaban di bawah ini hanya sebagai pendamping siswa dalam belajar, agar lebih memahami materi.
Bagan Identifikasi Latar Belakang Penulis:
Identitas Buku
Judul: Pertemuan Dua Hati
Penulis: NH Dini
Tahun terbit: 1986
Jumlah halaman: 144 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Latar belakang pengarang yang muncul, mulai dari budaya, sosial, pendidikan dan lainnya:
NH Dini merupakan sastrawan yang memiliki nama asli Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. Dia lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 29 Februari 1936.
NH Dini merupakan putri bungsu dari pasangan SAlyowijiyo dan Kusaminah Ayahnya merupakan pegawai perusahaan kereta api. Ayahnya yang membimbingnya untuk mencintai seni.
Bahkan sang ayah juga yang mendiring Dini untuk belajar menari dan bermain gamelan. Tujuannya agar lebih memahami kelembutan dalam hidup. Ayahnya juga yang selalu menyediakan bacaan di rumah, sehingga mendorongnya menjadi penulis.
Dini pun menulis di berbagai koran baik, cerpen, ataupun sajak. Bersama sang kakak, Teguh Asmar, Dini juga mendirikan perkumpulan seni Kuntjup Seri untuk berlatih karawitan, gamelan, sandiwara, dan menyanyi.
NH Dini pernah bekerja sebagai penyiar radio RRI Semarang. Setelah lulus pendidikan di GIA, dia bekerja sebagai pramugari pada tahun 1957-1960 di Jakarta.
Selanjutnya dia diperunting diplomat Prancis, Yves Coffin. Dini beberapa kali menetap di negara tempat suaminya bekerja. Mulai dari Jepang 1961, Kamboja. Hingga akhirnya menetap di Prancis.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 39 Kurikulum Merdeka, Tulis Kalimat Majas Sindiran
Ini juga menjadi inspirasi Dini dalam novel-novelnya yang seringkali menulis dengan lokasi di luar Indonesia.
Novel Pertemuan Dua Hari ini bercerita tentang murid dan juga guru di sebuah sekolah di Semarang, seiring dengan tanah kelahirang sang penulis. Waskito adalah murid yang sangat sulit dan tidak disukai temannya. Dia sering membolos, memukuli teman dan membuat onar di sekolah.
Bu Suci, guru Waskito, yang dengan sabar membimbingnya. Meskipun awalnya sukar, namun dengan ketelatenan Bu Suci, akhirnya Waskito bisa naik kelas.
Digambarkan pada novel ini lika liku Bu Suci dalam membimbing Waskito. Dengan pendekatan keluarganya, dan juga kendala anak Bu Suci yang memiliki sakit ayan. Hingga dalam satu bulan akhirnya Waskito menurut dan bahkan bisa naik kelas.
Pada novel tersebut memiliki kelebihan dalam menggambarkan sosial budaya masyarakat Indonesia di tahun 1950. Jalan ceritanya sangat terarah dan rapih. Serta bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh para guru.
Kutipan yang menggambarkan latar belakang penulis, NH Dini yang selalu diajarkan akan kelembutan oleh ayahnya:
“ ….kami sepakat bahwa anak-anak tumbuh tidak hanya memerlukan makanan, mereka juga membutuhkan kemesraan, juga perhatian. Rasa cinta kepada mereka yang di perlihatkan, menanamkan benih kekuatan tersendiri,” (halaman 32 alinea 1)
Itulah kunci jawaban Bahasa Indonesia, buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 10, Bab 2 halaman 50, siswa belajar melihat latar belakang dari penulis sebuah novel.***
Disclaimer: Kunci Jawaban pada artikel di atas hanya jadi pendamping belajar siswa kelas 10. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab apabila ada kesalahan jawaban.