PORTAL PURWOKERTO- Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 12 halaman 117 dibagikan dalam artikel ini yang menguraikan kesamaan latar belakang sosial budaya novel Ronggeng Dukuh Paruk dan kehidupan pengarang.
Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 12 halaman 117 ini berkolaborasi dengan Hening Prihatini, S.Pd dan bukanlah jawaban mutlak.
Bagaimana kesamaan latar belakang sosial budaya novel Ronggeng Dukuh Paruk dan kehidupan pengarang akan dibahas dalam artikel kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 12 halaman 117 ini.
Baiknya, para siswa membaca kutipan novel yang ada di buku paket tersebut sebelum menggunakan artikel ini.
Membuat Pertanyaan Latar Belakang Sosial Budaya Novel Ronggeng Dukuh Paruk
Pada tabel halaman 117 ini, terdapat 5 pertanyaan yang harus dituliskan para siswa yang berhubungan dengan latar belakang sosial budaya novel karya Ahmad Tohari ini.
Langkah awal untuk dapat membuat dan menuliskan pertanyaan tersebut, para siswa diharuskan membaca kutipan novel yang ada di buku paket tersebut.
Lalu, apa saja yang bisa dijadikan pertanyaan yang berhubungan dengan hal tersebut dan kesamaannya dengan kehidupan pengarang?
Sekilas informasi tentang biografi, Ahmad Tohari merupakan sastrawan dan budayawan yang berasal dari Banyumas Jawa Tengah.
Ia begitu cinta dengan kampung halamannya ini hingga menerbitkan karya Ronggeng Dukuh Paruk yang berlatar belakang tarian lengger dari Banyumas.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 12 Halaman 52 Buku Paket, Vocabulary Exercise
Ahmad Tohari saat ini, November 2023, masih aktif dalam kegiatan kesusastraaan dan sering kali menjadi pembicara dalam seminar dan workshop di Purwokerto Banyumas serta daerah lainnya.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 117
1. Apa yang ingin diungkapkan Ahmad Tohari lewat cerita tarian lengger di novel tersebut? Jawaban: Bagaimana budaya Jawa terutama Banyumas yang masih kental terpelihara di masyarakat.
2. Bagaimana cara Ahmad Tohari menggambarkan budaya di tempat kelahirannya dalam novel tersebut? Jawaban: melalui aktivitas dan pembicaraan yang dilakukan Srintil dan Rasus serta tokoh lainnya di novel tersebut.
3. Hingga saat ini, novel karya Ahmad Tohari ini sangat digemari dan telah dicetak ulang berkali-kali, mengapa? Jawaban: karena karyanya ini begitu kental dengan budaya di masyarakat serta dekat dengan cerita keseharian masyarakat.
4. Konfllik apa saja yang menjadi latar belakang cerita novel ini? Jawaban: banyak konflik yang benar-benar terjadi di masyarakat yang diangkat dalam novel tersebut, salah satunya saat panasnya konflik politik di tahun 60an.
5. Mengapa latar belakang tahun 1960-an menjadi yang menarik? Jawaban:
Uraian dan rangkuman kesamaan latar belakang sosial budaya dan kehidupan pengarang
Ahmad Tohari lahir di tahun 1948. Sementara cerita dalam novel ini berlatar belakang tahun 1960-an.
Ahmad Tohari bisa jadi mengalami langsung peristiwa di tahun-tahun tersebut termasuk gejolak politik, kehidupan lingkungan masyarakat yang berbalut kemiskinan, kelaparan dan kebodohan yang masih merajalela.
Novel ini bercerita tentang kehidupan pertemanan dan kisah cinta Srintil dan Rasus dengan latar belakang di dukuh Paruk.
Dalam penulisannya, Ahmad Tohari menuliskan secara detail penggambaran ronggeng sebagai sebuah budaya yang ada di masyarakat Dukuh Paruk.
Ronggeng merupakan salah satu tarian yang juga dikenal di Banyumas Jawa Tengah, asal sang penulis novel ini.
Disclaimer: kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 12 halaman 117 bukanlah jawaban mutlak. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.***