Pertunjukan wayang di Jawa, Bali, dan Sunda biasanya melibatkan Dalang, Sinden, dan oenabuh gamelan.
Setiap pertunjukan wayang akan mencerminkan dari mana pertunjukan berasal dan memuat konteks kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.
Baca Juga: Gerak Murni pada Tari Disebut Juga Gerak? Apa Perbedaannya dengan Gerak Maknawi?
Pertunjukan wayang biasanya menggunakan kelir, secarik kain sebagai pembatas antara dalang dan penonton. Tradisi seni pentas itu dikenal sebagai seni pedalangan.
Aspek cerita dalam wayang terdiri atas narasi dan dialog yang secara keseluruhan ditampilkan sebagai satu pertunjukan orkestra, biasanya berlangsung semalam suntuk.
Dalam pementasan kesenian wayang seni suara atau musik atau lagu biasanya didominasi oleh pesinden. Sementara kehadiran suara laki-laki berfungsi sebagai pemanis keseluruhan irama musik.
Bagian terpenting dalam seni pewayangan ialah aspek seni sastranya yang mengambil sumber dari histori-mitologi India.
Seluruh rangkaian cerita dalam wayang merupakan konflik perebutan kekuasaan dalam keluarga keturunan Raja Bharata di Kerajaan Astina.***