Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.
Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut.“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut.
“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut.
“Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.
Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju.
Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai,Ida juga patut dijadikan teladan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Cerita Semut dan Belalang Tema 4 Kelas 4 Halaman 24 25, Simak di Sini Pembahasannya
Siapa saja tokoh pada cerita di atas?
Tokoh pada cerita di atas adalah Aku, Ida, Gugut, Ibu Guru Tati, dan teman-teman sekelas.