“Dasar burung ceroboh! Mereka sama sekali tidak berhati-hati. Padahal, aku baru saja dikenalnya. Sekarang saatnya aku menikmati telur-telur ini. Krrch…pyar…! Lezat sekali telur ini… Hhmmmm…!!!”
Gagak merasa lapar lagi. Tanpa keraguan… Krcch… pyar…! Telur-telur itu disantapnya. Saking lahapnya, tidak memedulikan sekitarnya. Tanpa disadari, seekor cecak mengawasi perbuatannya.
Hari mulai sore, saatnya burung-burung pipit beristirahat dan kembali ke sarang. Apa yang terjadi ketika mereka tiba? Pipit sungguh terkejut dengan apa yang dilihatnya. Telur-telurnya pecah berserakan.
“Siapakah pelakunya? Ular tak pernah meninggalkan cangkang seperti ini.”
“Hai … burung pipit, aku sangat kasihan melihatmu. Aku tahu pelakunya adalah Gagak yang licik. Aku melihatnya sendiri,” kata cecak.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 2 SD Tema 3 Tentang Dongeng Gagak Sang Pembohong
Keesokan harinya, gagak menghampiri mereka. Ia tampak bersedih.
“Maafkan aku burung-burung kecil yang lucu. Saat aku menjaga telurmu ada burung elang mau mendatangi telurmu, lalu aku mengusirnya. Aku sangat kaget, ketika aku kembali, telur-telurmu sudah pecah. Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi” ungkap gagak tampak penuh penyesalan.
Keempat burung pipit pergi agak jauh dari sarangnya. Mereka bermusyawah di dekat rumah penduduk.