“Kita harus memberi pelajaran kepada Gagak. Agar dia tahu kesalahannya”.
“Oke, kita bagi tugas, ada yang menyiapkan tempat, dan ada yang mematuk dahan pohon nangka agar getahnya keluar.”
“Ayo, kumpulkan getah sebanyak-banyaknya, lalu kita taruh di sekeliling sarang”.
Mereka bergotong royong. Keesokan harinya, gagak melaksanakan tugasnya menjaga telur. Di balik semak-semak, burung-burung pipit memperhatikan dengan saksama.
“Hei lihat, gagak itu mulai mendatangi telur-telurmu,” bisik pipit.
Belum sampai gagak di telur itu, tiba-tiba kakinya terasa lengket dan tidak bisa bergerak.
“Gagak! Perbuatanmu sudah terungkap. Kamu tidak perlu mengelak. Jika benar ular yang memakan telur-telurku, pastilah dia akan menelannya dengan kulitnya. Kalaupun dimuntahkan, kulitnya pasti remuk. Cecak juga menjadi saksi atas perbuatanmu yang tidak terpuji itu,” kata burung pipit.
Baca Juga: Sikap yang Baik Saat Bermain dengan Teman Adalah? Jawaban Kelas 2 SD Lengkap
“Maafkan aku burung pipit, selama ini aku telah membohongi kalian. Aku telah memanfaatkan kepercayaan dengan memakan
telur-telur kalian,” kata burung gagak.