Ketika berpapasan di lorong antar rumah, di jalan, atau di pasar tak pernah terlewat untuk saling menegur.
Sekadar mengucap “Selamat pagi, selamat siang, selamat sore” sampai bertukar kabar atau berbincang sejenak. Semua saling kenal, semua saling peduli.
Di ujung jalan, tinggal Nenek Ijah seorang diri. Ia penghuni tertua di sini. Walau begitu ia masih mandiri melakukan kesibukan di rumahnya.
Kadang ia terlihat menyapu pelan daun-daun di halaman rumah. Lain waktu ia duduk beristirahat di beranda.
Pak Tulus, sang kepala desa, rajin menyapa Nenek Ijah. Pagi hari, sambil berangkat kerja, ia kerap mampir untuk sekedar mengantarkan ubi atau singkong rebus.
Sore hari ia lewat lagi seraya melambai pada Nenek Ijah yang duduk di beranda.
Tahukah kamu pekerjaan kepala seorang kepala desa? Hal-hal baik apa yang bisa kita contoh dari mereka?
Pada suatu pagi, Pak Tulus tidak menjumpai Nenek Ijah di halamannya. Sore harinya beranda rumah nenek Ijah masih tetap sepi.
Pak Tulus menyempatkan untuk singgah. Pak Tulus mengetuk pintu, tetapi tak dijawab.