Dia mengigil, tenaganya hilang, dan tidak bisa bermain atau bernyanyi.
Dengan susah paya belalang itu berjalan di atas salju yang sangat tebal, tiba-tiba belalang berpikir pada saar hari-hari di musim panas.
“Hari-hari itu sangat menyenangkan, dimana-mana banyak makanan, perutku kenyang aku selalu bahagia,” kata belalang sambil berjalan di atas salju.
Saat itu belalang teringat dengan perkataan semut, pada waktu itu sedang membawa makanan pada musim panas, kemudian belalang menyadari kalau dia tidak menyukai ide semut.
Dia mengejek semut selama musim panas. Belalang pun bertanya-tanya, apakah semut mau membantunya sekarang ini.
Belalang pun pergi lubang semut dan memangil-manggil semut.
“Apa ada orang disana? Tolong bantu aku,” kata belalang.
“Siapa itu,“ tanya semut yang sedang berada di dalam lubang.
“Temanku semut, ini aku belalang, tolong biarkan aku masuk,” kata belalang.