Siti menambahkan timun pada piring nasi goreng. Satu buah timun dipotong menjadi 16 bagian. Setiap anggota keluarga mendapatkan 4 potong timun.
Ini sama artinya dengan setiap anggota keluarga mendapat empat perenam belas bagian timun. Dalam pecahan ditulis 4/16.
½, ⅓, dan ¼ merupakan beberapa contoh dari pecahan sederhana. Angka yang berada di bagian atas disebut pembilang sedangkan angka yang berada di bagian bawah disebut penyebut.
½ dibaca setengah, ⅓ dibaca sepertiga, dan ¼ dibaca seperempat. Untuk bilangan pecahan lainnya, angka bagian atas dibaca utuh sedangkan angka di bagian bawah dibaca dengan tambahan kata ‘per’.
Baca Juga: Jawaban Kelas 5 SD Tema 5 Subtema 1, 3 Tanggung Jawab yang Harus Dilakukan Anggota Keluarga di Rumah
Misalnya pecahan ⅔ dibaca dua pertiga, pecahan ¾ dibaca tiga perempat, pecahan ⅜ dibaca tiga per delapan, dan seterusnya.
Dalam operasi hitung pecahan, untuk menambahkan maupun mengurangi pecahan hanya bisa apabila penyebutnya sama.
Bila penyebutnya berbeda, maka harus dicari perkalian yang sama agar dapat dikerjakan dengan tepat.
Misalnya 1/2 + 1/4 maka penyebut 2 dan penyebut 4 harus dicari kesamaannya. Penyebut pecahan 1/2 dibuat menjadi per empat, yaitu 2/4.
Sehingga 2/4 + 1/4 = 3/4