Network
Tokoh antagonis digambarkan dengan watak seseorang yang bersikap buruk dan negatif. Tokoh antagonis tersebut, biasanya memang selalu ada dalam sebuah cerita fiksi, termasuk dalam cerita kendi emas dan ular.
Tokoh antagonis sebetulnya dapat dijadikan sebuah pelajaran bagi para siswa kelas 4 SD ataupun oleh siswa kelas lainnya. Pelajaran tersebut merupakan contoh yang tidak baik dan tidak patut untuk ditiru oleh para siswa.
Jika mengambil contoh dari cerita fiksi dengan judul kendi emas dan ular, para siswa kelas 4 SD dapat dengan mudah menemukan dan mengidentifikasi sosok antagonis cerita tersebut.
Berikut penjelasan lengkap mengenai cerita fiksi tentang alasan mengapa tokoh pada jawaban soal nomor 3 disebut tokoh antagonis dalam cerita fiksi kendi emas dan ular.
Tokoh yang dimaksud dalam soal nomer 3, yang memiliki tokoh antagonis yaitu suami dan istri dari tetangga petani baik hati.
Tokoh suami dan istri tetangga petani tersebut berperan sebagai antagonis dikarenakan memiliki sifat yang tidak baik, jahat, serakah, dan rakus.
Dalam kisah kendi emas dan ular diceritakan bahwa terdapat pasangan suami istri petani baik hati yang hidup di desa.
Kemudian, suatu hari mereka mendapatkan sebuah kendi yang berisi emas yang jatuh di sawah, namun petani baik tersebut membiarkannya dan menceritakan kepada istrinya di rumah.
Pada saat bercerita, terdapat seseorang tetangga yang mengupingnya dan berniat untuk mengambil kendi yang berisi emas tersebut. Namun singkat cerita, kendi yang diambil oleh suami dan istri tetangga petani baik tersebut ternyata berisi ular. Karena kendi itu berisi ular, suami dan istri tetangga petani baik tersebut merasa tertipu dan ingin mencelakai petani baik. Mereka akhirnya menaruh kendi tersebut didepan rumah petani baik dengan harapan petani tersebut celaka dan digigit ular. Namun kendi yang ditaruh secara ajaib berganti menjadi emas bukan ular. Dan petani baik itupun justru senang mendapatkan kendi berisi emas, bukan berisi ular.
