Bahkan di reruntuhan Cagsawa ini terletak salah satu gereja warisan bangsa Spanyol yang menjajah Filipina.
Dibangun oleh kalangan gereja Fransiskan pada abad ke-17, sempat dihancurkan oleh bajak laut Belanda dan hanya meyisakan satu menara akibat letusan gunung berapi Mayon pada 6 Juli 1814.
Pada tahun 2015, situs ini dinyatakan sebagai Harta Budaya Nasional oleh Museum Nasional Filipina.
Dalam 400 tahun terakhir tercatat lebih dari 30 letusan dari gunung Mayon. Belakangan letusan gunung ini berjarak kurang lebih 4-6 tahun.
Baca Juga: MPLS SMA dan SMK 2022, 8 Contoh Surat Terima Kasih Untuk Kakak Kelas atau OSIS
Dari catatan, letusan gunung Mayon pada tahun 1993 menyebabkan 79 kematian. Letusan gunung Mayon berikutnya terjadi pada tahun 2000, 2006, 2009, 2014, dan 2018.
Letusan-letusan ini memaksa puluhan ribu orang di desa-desa terdekat untuk mengungsi.
Terakhir, letusan gunung Mayon terjadi pada tahun 2018 selama kurang lebih 2 minggu ini menyebabkan 56 ribu orang mengungsi.
Letusan di tahun 2018 ini memperlihatkan semburan lahar dari Gunung Mayon mengalir sejauh 700 meter dari kawahnya dan abunya membumbung hingga ketinggian 3 kilometer.