Lautan juga dapat berubah warna menjadi hijau, merah, atau warna lainnya saat cahaya memantul dari sedimen dan partikel yang mengambang di dalam air.
Namun, sebagian besar lautan benar-benar gelap. Hanya sedikit cahaya yang menembus lebih dalam dari 199 meter, dan tidak ada cahaya lagi yang menembus lebih dalam dari 999,7 meter.
5. Fenomena Aurora di Langit
Sumber: NASA Space Place
Aurora adalah fenomena cahaya di langit dekat Kutub Utara (aurora borealis) dan Kutub Selatan (aurora australis). Cahayanya unik dan indah karena berwarna kehijauan, terkadang merah muda, kontras dengan latar langit malam yang biru keunguan gelap.
Meskipun terlihat paling bagus saat malam hari, aurora terjadi karena Matahari. Saat terjadi badai Matahari lontaran massa koronal, Matahari menyemburkan gelembung gas listrik sangat besar. Gas ini dapat bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan tinggi.
Ketika badai Matahari terjadi, sebagian energi dan partikel kecil Matahari dapat bergerak menyusuri garis medan magnet di Kutub Utara dan Selatan ke atmosfer Bumi.
Partikel-partikel Matahari tersebut berinteraksi dengan gas-gas di atmosfer Bumi sehingga menghasilkan tampilan cahaya aurora indah di langit. Oksigen bercahaya hijau dan merah, sementara nitrogen bersinar biru dan ungu.