Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 200 Tugas Buku Paket Buat Kalimat Kritik Novel Laskar Pelangi

- 1 Februari 2023, 21:30 WIB
Kunci Jawaban Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 200 Novel Laskar Pelangi, Buatlah Kalimat Kritiknya.*
Kunci Jawaban Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 200 Novel Laskar Pelangi, Buatlah Kalimat Kritiknya.* /PORTAL PURWOKERTO /Kemendikbud

Contoh jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 ini bukanlah jawaban mutlak dan hanya sebagai pendamping para orang tua dalam belajar bersama putra putri di rumah.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 176 dan 177 Buku Paket: Analisis Artikel dan buku Ilmiah

Simak kunci jawaban tugas Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 200 tentang menulis kalimat kritik novel Laskar Pelangi. 

Novel Laskar Pelangi merupakan novel yang menjunjung nama Andrea Hirata pada jajaran penulis best seller di tanah air. Kesuksesannya tak hanya berhenti dalam kata-kata di atas kertas melainkan hingga layar lebar dengan berbagai pujian yang diberikan para kritikus.

Novel Laskar Pelangi menceritakan bagaimana sulitnya mendapatkan akses pendidikan di sebuah wilayah di tanah air. Bahkan, sang guru pun turut cemas dengan apakah para calon murid SD Gantong Sumatera ini benar-benar bisa mendapat pendidikan di tahun itu.

Adalah Bu Mus dan Pak Harfan yang menjadi sosok guru harapan para murid yang harus genap 10 jika ingin pembelajaran pendidikan bisa dimulai. Wajah cemas sekaligus lega para calon murid dan kedua guru ini semakin diperjelas dalam novel tersebut dengan analogi belepotan oleh bedak tepung beras Bu Mus.

Novel ini benar-benar memberikan detail tentang kejadian tersebut. Penggambaran latar serta emosi para tokoh yang ada didalamnya begitu kuat hingga pembaca bisa mengimajinasikan kehadiran mereka di kelas itu di SD Muhammadiyah. 

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 198: Hal yang Dikaji Teks Gerr dan Menimbang Ayat Ayat Cinta

Berlatar tahun 90-an, kata-kata yang digunakan pun bisa memberikan kekuatan akan budaya yang dipegang oleh si penulis yang juga kelahiran Sumatera. 

Meski demikian, ada beberapa kata yang bisa jadi tidak dipahami oleh para pembaca sebab sangat jarang digunakan meski termasuk dalam kamus bahasa Indonesia. Salah satunya yakni 'pameran emban' dan 'kuli kopra'.

Halaman:

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah