Pemerintah kolonial Belanda memaksakan sistem ini dengan tujuan memperoleh keuntungan ekonomi yang maksimal bagi Belanda. Namun, sistem ini menyebabkan eksploitasi dan penderitaan bagi petani pribumi di Hindia Belanda. Preanger Stelsel menjadi salah satu bentuk penindasan dan eksploitasi yang memicu perlawanan dan protes dari petani pribumi serta menjadi faktor yang memperkuat gerakan nasionalisme di Indonesia.***