Network
8) Dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, para Wali Songo
memanfaatkan tradisi, adat istiadat serta kesenian yang telah berkembang
sebelumnya, dan disesuaikan dengan nafas dan ajaran Islam. Di antara
para wali yang mahir dalam memainkan kesenian wayang kulit dan
menjadikannya sebagai media dakwah yang efektif adalah….
A. Sunan Gresik
B. Sunan Ampel
C. Sunan Bonang
D. Sunan Kalijaga
E. Sunan Gunung Jati
Jawaban B
9) Salah satu dari Wali Songo yang di masa mudanya pernah melakukan
tindakan pencurian dan perampokan kepada pejabat-pejabat korup di
kerajaan yang menyelewengkan uang upeti dari masyarakat, kemudian
membagikan hasil curian tersebut kepada orang-orang miskin dan terlantar
adalah….
A. Sunan Muria
B. Sunan Drajat
C. Sunan Kalijaga
D. Sunan Kudus
E. Sunan Giri
Jawaban C
10) Berikut ini yang bukan merupakan ragam metode dakwah yang dilakukan
oleh Sunan Gunung Jati dalam proses Islamisasi tanah Jawa, yang memiliki
standar ganda sebagai seorang raja sekaligus sebagai seorang ulama
adalah….
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X 308 A. Metode muidlah hasanah/nasihat-nasihat yang baik
B. Metode al-hikmah/menggunakan cara-cara yang bijaksana
C. Metode takfiri yaitu menganggap kafir orang yang tidak satu iman
D. Metode ta’awun yaitu saling tolong menolong dan berbagi ketugasan
E. Metode tadarruj/berjenjang, tingkatan belajar seorang murid
(pesantren)
Jawaban C
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1) Mengapa para Wali Songo dalam berdakwah menggunakan pendekatan
tadrij dan ‘adamul haraj? Jelaskan!
JAWABAN
1.Tadrij: Pendekatan tadrij merupakan pendekatan yang dilakukan secara bertahap dan pelan-pelan. Karena masyarakat saat itu masih kuat memegang tradisi dan kepercayaan asli mereka. Ajaran Islam diajarkan dengan menggunakan budaya dan tradisi lokal secara bertahap, sehingga masyarakat dapat menerima ajaran Islam dengan lebih mudah dan tanpa perasaan terancam atau terganggu.
2.'Adamul Haraj: Pendekatan 'adamul haraj berarti menghindari hal-hal yang menyulitkan atau menimbulkan keraguan dalam menerima ajaran Islam.
pendekatan yang terlalu keras atau memaksa dapat menyebabkan penolakan atau perlawanan dari masyarakat. Para Wali Songo memastikan bahwa masyarakat dapat menerima ajaran Islam dengan lebih mudah dan tanpa rasa terbebani.
