SIMAK Rangkuman PAI Kelas 9 Bab 4 Zakat Fitrah dan Zakat Mal, HAFALKAN!

- 24 Agustus 2023, 05:30 WIB
SIMAK Rangkuman PAI Kelas 9 Bab 4 Zakat Fitrah dan Zakat Mal, HAFALKAN!
SIMAK Rangkuman PAI Kelas 9 Bab 4 Zakat Fitrah dan Zakat Mal, HAFALKAN! /Madrosah Sunnah/Unsplash

PORTAL PURWOKERTO - Rangkuman PAI kelas 9 Bab 4 mengenai Zakat Fitrah dan Zakat Mal ini perlu dilakukan oleh siswa kelas 9 SMP dan Mts agar lebih mudah untuk memahami dan menghafal.

Rangkuman PAI kelas 9 Bab 4 ini dipandu oleh Septian Johan Wibowo S.Pd., lulusan FKIP dari Universitas Negeri Yogyakarta untuk Portal Purwokerto. Siswa dapat mengerjakan rangkuman dengan cara yang berbeda dari artikel ini.

Zakat merupakan Rukun Islam ke-3. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang merupakan Rukun Islam. Rukun Islam pertama adalah mengucapkan dua kalimat Syahadat, rukun Islam kedua adalah salat. Rukun Islam ketiga adalah membayar zakat.

Sedangkan Rukun Islam keempat adalah puasa (di bulan Ramadhan), dan Rukun Islam kelima adalah menjalankan ibadah Haji ke tanah suci Makkah bila mampu. Membayar zakat merupakan salah satu rukun yang sangat penting.

Selain merupakan ibadah kepada Allah SWT, zakat juga merupakan ibadah yang berfungsi sosial karena turut membantu sesama manusia. Zakat berfungsi untuk meringankan beban hidup kaum dhu’afa.

Dengan berzakat, kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin bisa dikurangi sehingga kesenjangan sosial juga dapat dihindari. Selain bermanfaat bagi orang lain, dengan berzakat kita juga mengajarkankepada diri sendiri agar tidak terlena dengan kehidupan dunia. 

Harta kita akan menjadi bersih dan suci apabila sudah ditunaikan zakatnya. Arti zakat secara bahasa adalah "menyucikan". Zakat secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. 

Baca Juga: SIMAK Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 38-40, LENGKAP Pembahasan

Zakat Fitrah 

Secara bahasa, zakat fitrah adalah zakat kesucian. Zakat fitra wajib dikeluarkan setiap jiwa/orang yang mukmin hanya di bulan Ramadhan. Boleh sejak awal bulan Ramadhan hingga menjelang salat Idul Fitri.

Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi seluruh umat Islam secara perorangan. Baik laki-laki atau perempuan, sudah besar atau masih kecil, budak ataupun merdeka. Kewajiban membayar zakat fitrah selain untuk diri sendiri juga berlaku untuk anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan termasuk orang tua (bila dalam satu rumah), suami, istri, anak, dan pembantu yang mengurus rumah tangga.

Ayat Quran yang menjadi dasar untuk berzakat adalah surat At Taubah ayat 103 yang artinya  "Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

Bahan yang dipakai untuk berzakat fitrah adalah bahan makanan pokok, yang mempunyai sifat mengenyangkan, banyak ditanam orang, dan tahan lama. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan dalam setiap jiwa adalah satu sha’ atau setara dengan 3,1 liter atau sama dengan 2,5 kg.

Selain berupa bahan pokok, zakat fitrah juga dapat dikeluarkan berupa uang yang seharga bahan makanan pokok yang dimakan sehari-hari. Misalnya biasa memakan beras seharga Rp10.000 per kg, maka zakat fitrah yang dikeluarkan per orang adalah Rp25.000 (2,5 kg).

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 57, 58, dan 59, Berbakti Kepada Orang Tua Dikenal dengan Istilah

Syarat-Syarat Muzakki (Orang Yang Mengeluarkan Zakat):
a. Beragama Islam
b. Mengalami kehidupan di bulan Ramadhan. Dalam hal ini, termasuk bayi yang sudah lahir sebelum matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan. Demikian juga seseorang yang meninggal sebelum matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan.
c. Mampu membayar zakat, artinya dia mempunyai kelebihan harta
untuk mencukupi kebutuhan keluarganya pada saat hari raya Idul Fitri.

Rukun Zakat Fitrah:
a. Niat.
b. Adanya muzakki (orang berzakat fitrah).
c. Adanya mustahik (orang yang menerima zakat fitrah).
d. Adanya harta yang dipergunakan untuk berzakat fitrah.

Zakat MAL

Zakat mal adalah zakat atas harta yang dimiliki oleh seseorang. Zakat mal dikeluarkan untuk membersihkan harta yang dimiliki dengan cara memberikannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan kadar dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama.

Syarat-Syarat Muzakki (Orang Yang Mengeluarkan Zakat):
a. Beragama Islam.
b. Merdeka (tidak hamba sahaya).
c. Harta milik sempurna, tidak merupakan pinjaman pihak lain.
d. Harta mencapai satu nisab. Nisab adalah batas minimal jumlah harta sehingga wajib dikeluarkan zakatnya.
e. Sudah satu tahun dimiliki.

5 jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah zakat emas/perak, harta perniagaan, peternakan, pertanian, dan harta temuan (rikaz). Satu lagi jenis harta yang zaman sekarang dikeluarkan zakatnya adalah zakat profesi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Jelaskan Manfaat dari Sifat Malu, PAI Agama Islam Kelas 9 Halaman 198

1. Emas dan Perak
Emas dan perak yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah emas dan perak yang merupakan
harta simpanan. Zakat ini wajib dikeluarkan apabila sudah dimiliki selama satu tahun. Nisab emas adalah 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr.), nisab perak adalah 624 gr.

Salah satu benda yang dizakatkan yaitu emas dan perak
Salah satu benda yang dizakatkan yaitu emas dan perak Zlaťáky.cz/Unsplash

Besaran zakat emas dan perak adalah 2,5 persen. Selain emas dan perak, harta simpanan yang berbentuk uang yang ditabung, simpanan dalambentuk saham, obligasi, uang berharga dan lainnya juga harus dikeluarkan zakatnya.

Besaran nisabnya adalah setara dengan nisab emas yaitu apabila telah mencapai 93,6 gram emas atau kira-kira setara dengan Rp94,5 juta dengan besaran zakat 2,5 persen. 

2. Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah harta yang diperdagangkan. Untuk harta jenis ini disyaratkan sudah dimiliki selama setahun dan sudah mencapai satu nisab. Nisab dihitung dari harta milik sempurna dan tidak termasuk pinjaman kepada pihak lain.

Nisab harta perniagaan setara dengan nisab emas yaitu 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr) dan besaran zakatnya adalah 2,5 persen.

3. Peternakan
Zakat juga harus dikeluarkan apabila memiliki binatang ternak. Binatang ternak/piaraan yang harus dikeluarkan zakatnya adalah kambing/domba, sapi/kerbau, dan unta. Untuk zakat hasil ternak, perhitungannya lebih detail dan menggunakan ukuran banyaknya hewan ternak yang dimiliki.

Perhatikan tabel berikut ini

Perhitungan Zakat Hewan Ternak/Kemendikbud
Perhitungan Zakat Hewan Ternak/Kemendikbud

Cara membaca tabel di atas adalah sebagai berikut

  •  Apabila memiliki binatang ternak berupa kambing atau domba, baru wajib dizakatkan apabila telah memiliki minimal 40 ekor hewan kambing atau domba.

 

  • Apabila memiliki dari 40 ekor tidak wajib. Zakat yang dikeluarkan apabila telah memiliki setidaknya 40 ekor kambing atau domba adalah seekor kambing atau domba dengan usia 2 tahun. 

 

  • Memiliki 40-120 kambing atau domba zakatnya berupa 1 ekor kambing atau domba berusia 2 tahun. Memiliki 121-200 kambing atau domba zakatnya berupa 2 ekor kambing atau domba yang telah berusia 2 tahun.

 

  • Kemudian setiap kelipatan 100 ekor kambing atau domba, zakatnya akan bertambah 1 ekor lagi. Misalnya memiliki 500 ekor kambing atau domba, maka zakatnya adalah 4 ekor kambing atau domba yangtelah berusia 2 tahun. 

Zakat peternakan dikeluarkan apabila memiliki hewan ternak, misalnya kambing dan domba. Zakatnya apabila telah mencapai minimal 40 kambing/domba.
Zakat peternakan dikeluarkan apabila memiliki hewan ternak, misalnya kambing dan domba. Zakatnya apabila telah mencapai minimal 40 kambing/domba. Paulina Bargielska/Unsplash

 

  • Apabila memiliki hewan ternak berupa sapi atau kerbau, nisab zakatnya adalah bila telah mencapai nisab memiliki paling sedikit 30 ekor sapi/kerbau. Zakat sapi/kerbau agak sedikit lebih rumit daripada zakat kambing/domba karena berkaitan dengan perbedaan usia hewan.

 

  • Apabila kambing/domba telah mencapai usia 2 tahun, maka untuk zakat sapi/kerbau ada yang berupa hewan ternak berusia satu dan dua tahun. Bila memiliki 30-39 sapi/kerbau maka zakatnya adalah 1 ekor sapi/kerbau yang berumur 1 tahun. Sedangkan bila memiliki 40-59 sapi/kerbau makan zakatnya adalah sapi/kerbau yang telah berusia 2 tahun.

 

  • Bila telah mencapai 90 ekor lebih, pertambahan zakatnya baru dilakukan apabila telah bertambah 30 ekor. Sehingga bila memiliki 119 ekor sapi/kerbau zakatnya adlaah 3 ekor sapi/kerbau yang telah berusia 2 tahun.

 

  • Untuk peternakan selain yang disebutkan dalam tabel tersebut seperti unggas dan budi daya perikanan, perhitungan zakatnya disamakan dengan harta perniagaan. Nisabnya senilai dengan harga emas dan kadar zakatnya sama dengan emas.

Baca Juga: LENGKAP! Rangkuman PAI Kelas 9 Bab 10 Penyembelihan Hewan dalam Islam yang Tepat

4. Pertanian

Hasil pertanian yang dizakatkan adalah berupa pertanian makanan pokok seperti  beras, jagung,
gandum, sagu, dan lain-lain. Zakat harta pertanian diberikan setiap panen. Jadi, tidak harus menunggu satu tahun.

Zakat pertanian baru dikeluarkan apabila telah mencapai 5 wasaq atau sekitar 750 kg beras/jagung/gandung/sagu.

Zakat yang harus dikeluarkan adalah sebanyak 10 persen apabila tidak ada tambahan biaya untuk
pengairan atau 5 persen apabila ada biaya untuk pengairan.

Namun hasil pertanian atau perkebunan yang bukan makanan pokok misalnya teh, buah-buahan, tembakau, dan lain-lain, perhitungannya disamakan dengan harta perniagaan. Nisab dan zakatnya disamakan dengan zakat perniagaan, yaitu senilai dengan harga 93,6 gr. (pendapat lain 85 gr) dan besaran zakatnya adalah 2,5 persen.

5. Harta temuan (rikaz)
Harta rikaz adalah harta terpendam yang ditemukan. Harta itu sudah tidak bertuan lagi alias tidak dimiliki oleh siapapun. Kalau seseorang menemukannya, harta itu menjadi haknya. Namun, harus dikeluarkan zakatnya, yaitu 20%. Jika harta rikaz ditemukan di Indonesia, kita harus mengikuti ketentuan hukum di Indonesia.

6. Zakat Profesi
Zakat profesi dibahas tersendiri karena wacana mengenai zakat jenis ini masih tergolong baru dan tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW.

Zakat profesi, satu zakat baru yang dikeluarkan berdasarkan kesepakatan ulama. Belum pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW.
Zakat profesi, satu zakat baru yang dikeluarkan berdasarkan kesepakatan ulama. Belum pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW. Usman Yousaf/Unsplash

Zakat ini merupakan hasil dari ijtihad para ulama bahwa pendapatan dari para profesional (pekerjaan seperti presiden, dokter, artis, hakim, dsb) itu juga harus dikeluarkan zakatnya dengan ketentuan nisabnya sama dengan emas dan kadar zakatnya 2,5 persen. Teknis pemberiannya bisa setiap tahun, setiap bulan, atau setiap saat mendapatkannya.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 229 Bagian B Termasuk Halaman 231 Bagian B

Penerima Zakat (Mustahiq)

Ada 8 jenis orang yang digolongkan sebagai penerima zakat atau disebut juga mustahiq zakat. Kedelapan golongan ini disebutkan dalam surat At Taubah ayat 60 yang berbunyi:

اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Innamaṣ-ṣadaqātu lil-fuqarā'i wal-masākīni wal-‘āmilīna ‘alaihā wal-mu'allafati qulūbuhum wa fir-riqābi wal-gārimīna wa fī sabīlillāhi wabnis-sabīl(i), farīḍatam minallāh(i), wallāhu ‘alīmun ḥakīm(un).

Arti: Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.

• Fakir
Fakir ialah orang yang memiliki harta sangat sedikit, tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

• Miskin
Miskin ialah keadaan orang yang mempunyai sedikit harta dan penghasilan, namun tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

• Amil
Amil ialah orang yang mempunyai tugas untuk mengurus zakat mulai dari pengumpulan sampai kepada pembagiannya.

• Muallaf
Muallaf yang disebut adalah orang yang seperti baru saja masuk Islam. Zakat muallaf ini untuk memantapkan hatinya kepada Islam.

• Riqab/hamba sahaya/budak
Zakat dipergunakan untuk membebaskan budak dari cengkeraman tuannya. Setelah dimerdekakan, budak itu mempunyai kebebasan hidup seperti manusia lainnya.

• Gharim
Gharim ialah orang yang mempunyai banyak hutang. Hutang itu bukan untuk maksiat tetapi untuk kebaikan. Contohnya orang yang berhutang untuk berdagang kemudian bangkrut.

• Sabilillah
Sabilillah ialah segala usaha yang bertujuan untuk menegakkan agama Allah, seperti pengembangan pendidikan, kesehatan, dakwah, panti asuhan, dan lain-lain.

• Ibnu Sabil
Ibnu sabil ialah orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan perjalanan yang dilakukan itu bukan untuk maksiat, seperti menuntut ilmu, berdakwah, silaturrahmi dan lain-lain.

Disclaimer: Pembahasan rangkuman ini merupakan panduan dasar dalam memahami materi. Siswa dapat mengerjakan dengan cara berbeda. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan rangkuman.

Rangkuman PAI kelas 9 Bab 4 mengenai Zakat Fitrah dan Zakat Mal ini perlu dilakukan agar siswa lebih memahami materi tentang zakat. Ada banyak hal yang perlu dihafal termasuk nishab, besaran zakat dan juga penerima zakat dan juga zakat apa saja yang ada.***

Editor: Lasti Martina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah