Network
When he was 12 years old, Dayang Sumbi asked Sangkuriang to bring her a deer's heart.
Sangkuriang was hunting with Tumang in the forest and he found nothing. To get what Dayang Sumbi wanted, he killed Tumang. When Dayang Sumbi knew it, she hit Sangkuriang's head and asked him to go away.
Saat Sangkurariang berusia 12 tahun, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membawakannya hati rusa. Sangkuriang lalu berburu bersama Tumang di hutan namun ia tidak menemukan apapun. Untuk memenuhi permintaan Dayang Sumbi, ia membunuh Tumang. Ketika Dayang Sumbi mengetahui hal ini, ia memukul kepala Sangkuriang dan memintanya pergi.
Many years later, Sangkuriang found a house in the forest and a beautiful woman was inside.
The woman was Dayang Sumbi and recognized him as Sangkuriang. He fell in love with her without knowing that she was his mother.
Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang menemukan sebuah rumah di hutan dan ada sesosok wanita cantik di dalamnya. Wanita itu adalah Dayang Sumbi dan menyadari bahwa pria itu adalah Sangkuriang. Ia jatuh cinta padanya, tanpa mengetahui bahwa wanita itu adalah ibunya.
He forced her to marry him. Dayang Sumbi could not accept it because they were mother and son. She asked him an impossible requirement to marry her. He should build a big boat within a night and would have been finished by dawn.
Ia memaksa Dayang Sumbi untuk menikahinya. Dayang Sumbi tidak bisa menerimanya karena mereka adalah ibu dan anak. Ia (Dayang Sumbi) mengajukan sebuah permintaan yang tak masuk akal bila hendak menikahinya. Dia harus membangun sebuah perahu besar dalam semalam dan menyelesaikannya sebelum fajar.
Sangkuriang agreed and built it with the help of spirits.When he was almost finished, Dayang Sumbi asked women nearby to hit the grains as a fake sign that dawn is coming.
The spirits run away and Sangkuriang failed to finish the boat.
Sangkuriang setuju dan membangunnya dengan bantuan Jin. Saat Sangkuriang hampir menyelesaikannya, Dayang Sumbi meminta para wanita yang tinggal berdekatan untuk memukul padi sebagai sinyal palsu bahwa fajar datang. Para jin pun berlari dan Sangkuriang gagal menyelesaikannya.
He was very angry and kicked away the boat upside down. It turned into a mountain called Tangkuban Perahu.
