Network
Perjalanan yang dimulai dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, kemudian melampaui langit hingga Sidratul Muntaha, menggambarkan keagungan Allah SWT dan sekaligus memberikan berbagai hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam.
Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi dan rasul terdahulu seperti Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Ibrahim AS. Ini menunjukkan persaudaraan antarumat beragama dan kesinambungan risalah tauhid dari zaman ke zaman.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam Isra Miraj adalah diterimanya perintah shalat lima waktu. Shalat menjadi tiang agama dan pembeda utama antara muslim dan non-muslim.
Shalat lima waktu yang diterima langsung dari Allah SWT melalui Rasulullah SAW ini menjadi bukti kebesaran dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
Hadirin yang dimuliakan, peringatan Isra’ Mi’raj hendaknya tidak hanya menjadi seremoni belaka, namun harus menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Bagaimana caranya?
Pertama, marilah kita memperkuat shalat kita.Shalat yang khusyuk dan ikhlas menjadi bukti nyata penghambaan kita kepada Allah SWT. Mari kita perbaiki bacaan, gerakan, dan kekhusyukan shalat kita, sehingga shalat menjadi penawar hati dan cahaya kehidupan kita.
Kedua, marilah kita meneladani akhlak Rasulullah SAW. Beliau adalah suri tauladan terbaik dalam segala hal. Mari kita tingkatkan kejujuran, keadilan, kesabaran, dan sifat terpuji lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, marilah kita menjaga ukhuwah Islamiyah.Perpecahan dan permusuhan hanya akan melemahkan kita. Mari kita saling memaafkan, tolong-menolong, dan bersatu dalam menghadapi tantangan zaman.
Hadirin yang dimuliakan, peristiwa Isra Miraj juga mengingatkan kita akan pentingnya mukjizat dan kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas.
