Longsor Sumedang, 24 Tewas dan 16 Hilang Akibat Longsoran Susulan, Ada Danramil Cimanggung

- 15 Januari 2021, 20:27 WIB
Kerusakan rumah akibat tertimbun longsor di Sumedang, Komunikasi Kebencanaan BNPB, Theophilus Yanuarto
Kerusakan rumah akibat tertimbun longsor di Sumedang, Komunikasi Kebencanaan BNPB, Theophilus Yanuarto /BNPB/

PORTAL PURWOKERTO - Sebanyak 24 orang tewas dan 16 orang korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih hilang  tertimbun longsor. Dari 24 korban meninggal salah satunya adalah Danramil Cimanggung. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan,  sebanyak 24 orang korban longsor di Sumedang telah dievakuasi dalam kondisi meninggal.

Selain itu diperkirakan  ada 16 orang masih dinyatakan sebagai korban hilang.

Baca Juga: 7 Fakta Dibalik Wajah Baru Terminal Bulupitu Purwokerto, Bakal Ada E-Ticketing?

“Perkembangan hingga  Kamis 14 Januari 2021 malam sekitar pukul 18.20 WIB, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas telah mengevakuasi 24 orang,” kata Raditya Jati, dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman BNPB Jumat 15 Januari.

Data lain menyebut korban selamat 25 orang, dengan rincian luka berat 3 orang dan luka ringan.

Sejumlah korban adalah korban  longsor dan longsor susulan yang terjadi pada hari yang sama Sabtu.

Baca Juga: Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Meninggal, Dua Ulama Besar Meninggal dalam Dua Hari, Pertanda Apa?

Dua dari 24 korban adalah  Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD setempat. Keduanya menjadi  korban longsor susulan saat keduanya merespon laporan longsor.

 Tim gabungan yang berjumlah lebih dari 500 personel terdiri dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BPBD, organisasi masyarakat, sukarelawan serta dibantu masyarakat.

Halaman:

Editor: Eviyanti

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x