PORTAL PURWOKERTO- Banjir bandang yang melanda Demak, Kudus dan Grobogan Jawa Tengah pada bulan Februari 2024 menyisakan dampak berat yang masih dirasakan warga wilayah tersebut.
Salah satunya yakni petani di wilayah Grobogan dimana lahan garapan dipenuhi lumpur kering. Diketahui, banjir di wilayah ini dipicu datangnya hujan dengan intensitas tinggi sejak awal bulan Februari 2024.
Kejadian tersebut meningkatkan debit sungai dari hulu yang mengakibatkan Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang tidak mampu menampung debit air dan akhirnya meluap.
Banjir di wilayah Grobogan ini juga diperparah adanya sejumlah tanggul sungai yang jebol sehingga banjir bandang tak bisa dihindari.
Pasca Banjir Bandang di Grobogan
Meski banjir telah mereda, dampak peristiwa ini masih terlihat di beberapa wilayah di Kabupaten tersebut. Salah satu wilayah terdampak yakni di Desa Kemiri Kecamatan Gubug Grobogan.
Muhammadiyah Disaster Management Center atau MDMC Jawa Tengah yang juga terlibat dalam penanganan darurat bencana banjir di Grobogan, mendatangi lokasi tersebut.
“Kami melihat langsung perbaikan tanggul sungai Tuntang yang jebol di Gubug dan beberapa tempat lainnya di desa Kemiri.