Kuota Pupuk Petani Jateng di Pangkas, Tinggal 42 Persen, Ganjar: Kurangnya Banyak

- 19 November 2020, 21:33 WIB
seorang  petani  sedang menabur pupuk desa Pegalongan  di kecamatan  Patikraja Kabupaten Banyumas Jawa Tengah
seorang petani sedang menabur pupuk desa Pegalongan di kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas Jawa Tengah /Evi Yanti /E

PORTAL PURWOKERTO - Jatah pupuk untuk petani di Jawa Tengah dipangkas lebih dari 50 persen dari kuota yang diusulkan, akibatnya petani di provinsi ini mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pronowo tidak menampik adanya pemotongan kuota pupuk untuk petani, kemarin-kemarin jatah pupuk di Jawa Tengah hanya berkisar 42% atau ada pemangkasan kuota sebesar 58%.

"Kan kurangnya banyak sekali, maka kami menyalurkan itu kepada yang benar-benar berhak. Itu kemarin karena ada keterbatasan,”kata Ganjar

Dirinya juga mengakui beberapa waktu lalu petani mengalami kelangkaan pupuk murah dari pemerintah.  Hal tersebut terjadi karena ada kendala distribusi. “Ada keterlambatan pasokan, akibat adanya pemotongan kuota,”jelasnya.

Baca Juga: Nakal, Ganjar Copot Izin Distributor Pupuk Bersubsidi di Cilacap

Namun petani jangan khawatir, menurutnya saat  sekarang sudah ada tambahan satu juta ton dari pemerintah pusat untuk petani di seluruh tanah air.  “Dan Jawa Tengah termasuk yang mendapatkan tambahan  bagian dari bantuan pemerintah pusat yang satu juta ton pupuk itu,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menerangkan bahwa tambahan satu juta ton pupuk bersubsidi sudah tiba dan dia meminta tambahan kuota tersebut  segera disalurkan pada masyarakat.

"Sekarang ada tambahan satu juta ton pupuk bersubsidi. Maka saya minta segera dibagikan. Penyuluh membantu dan pengecer membantu,”tambahnya.

Jika tidak ada keterlambatan pasokan, sebenarnya kondisi pupuk di Jawa Tengah masih aman. Untuk itu, dengan adanya tambahan ini, ia berharap segera tersalurkan pada petani.

Baca Juga: Desa Jatisobo Sukoharjo Ditetapkan Sebagai Percontohan Desa Inklusif

"Sekarang sudah ada, maka kami mendorong segera disalurkan. Penyuluh-penyuluh saya harapkan juga segera melakukan pendampingan," pungkasnya.

Pihaknya akan terus memantau penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan. Tim khusus pemantau pupuk sudah ada dan melakukan pengawasan.”Jangan ada yang main-main, karena hari ini saya mencabut izin usaha satu distributor pupuk bersubsidi di Cilacap," kata Ganjar.

Baca Juga: 3.811 Warga Mengungsi, Banjir di Cilacap Meluas, Merendam 45 Desa di 14 Kecamatan

Petani juga saat ini ikut  melakukan pengawasan terhadap kemungkinan  adanya distributor  nakal.

Sampai saat ini, baru satu distributor yang dicabut izin usahanya. Tapi beberapa petani sudah melaporkan melalui medsos atau secara langsung.

"Sekarang kami sebar ke medsos info itu, lengkap dengan nomor telpon yang menangani. Maka awas, kalau ada yang main-main soal ini, izin usahanya pasti tak cabut. Kalau ada petani yang diapusi (dibohongi), laporkan!" tegasnya.***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah