Sebelumnya Chandra Liow menjalani isolasi mandiri dengan menggunakan jasa perawatan home caring yang mengawasi kondisi tubuhnya.
Kedua orang tua Chandra Liow bahkan memutuskan tinggal di rumah Chandra Liow untuk merawatnya hingga suatu saat ibunya ikut tertular.
Mereka pun segera mencari rumah sakit karena merasa kondisinya tak kunjung membaik, namun mereka baru bisa mendapatkan rumah sakit setelah menunggu 12 jam.
Saat itu kondisi pandemi Covid-19 memang sudah cukup parah di Indonesia, hingga Chandra Liow dan ibunya harus kesulitan mencari rumah sakit.
Dia dan ibunya dirawat di dua rumah sakit terpisah, Chandra Liow mendapatkan ruang perawatan di Tangerang Selatan sementara ibunya di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan.
Orang yang pertama kali harus syok dan menangis saat mendengar kabar kritis dari Chandra Liow adalah ayahnya.
Saat itu keluarga Chandra Liow pun hanya bisa meminta pertolongan pada Tuhan agar diberikan jalan yang terbaik.
Menjalani masa kritis selama 6 hari di ruang IGD, Chandra Liow setiap hari harus mendengar dan melihat satu persatu pasien meninggal yang membuatnya berpikir seperti menunggu giliran.