Gawat, Tanah Bergerak di Semaya Banyumas, Rumah Rusak Makin Parah, Casan dan Sutinah Tak Bisa Tidur

5 Januari 2021, 14:07 WIB
Seorang warga menunjukan lubang besar dibawah lantai, terjadi akibat pergerakan tanah yang berlangsung di Semaya Desa Sunyalangu Karanglewas Banyumas menyebabkan tumah rusak dan belasan rumah terancam /Evi Yanti/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO - Sebanyak lima  rumah rusak dan 15 rumah lainnya terancam pergerakan tanah  di Dusun Semaya Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Jawa Tengah..

Dua dari lima  rumah yang rusak kondisinya paling parah. Meski demikian pemilik rumah masih bertahan di rumah yang kondisinya sebenarnya sudah tidak laik huni.

Tanah bergerak dirasakan sejak  satu bulan, dan sampai saat ini  masih berlangsung.

Dua rumah yang rusak parah  diantaranya  milik Sutinah dan Casan Efendi. Keluarga tersebut tetap bertahan pada rumah yang sudah tidak layak huni karena kondisi kerusakan rumah membahayakan penghuninya.

Baca Juga: Asik, Bikin dan Perpanjangan SIM Bisa Gratis, Jika Kamu Masuk 7 Kelompok Ini, Simak Penjelasannya

Casan Effendi mengatakan sebagian rumah, terutama bagian belakang selain retak-retak.

Di Rumahnya juga muncul  lubang dengan lebar sekitar 2 meter, kedalaman 3 meter dan panjang 10 meter dibawah lantai ruang tamu

“Sejak dirasajan adanya tanah bergerak  muncul lubang besar, tanah  di bawah lantai ruang tamu hingga kamar mandi bolong, berongga,”kata Casan.

Casan warga  RT 6 RW 6 Dusun Semaya, mengaku takut berjalan di lantai ruang tamu“Takutnya lantainya tiba tiba jeblos, karena  tidak kuat menahan berat badan,” tambahnya.

Baca Juga: Denda Rp5 Juta Menanti Warga Jakarta yang Menolak Vaksinasi Covid-19, Padahal Memenuhi Kriteria

Retakan juga muncul lantai dan dinding, jika hujan deras  kondisi rumah Casan sangat membahayakan,

Namun karena tidak ada rumah lainya, sehingga dia bersama istri dan dua anaknya tetap bertahan tinggal di rumah. Meski selalu  dibayangi kecemasan siang dan malam.

“Masih bertahan di rumah tapi  ya takut juga. Apalagi kalau hujan yang was- was, kalau malam tidur juga was- was, tidak bisa tidur. Mau ngungsi juga bingung mau ke mana,” tambahnya.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna Selasa 5 Januari 2021, Krishna Melawan Pralambasur yang Berubah jadi Iblis

Kerusakan yang sama terjadi di rumah milik Sutinah, karena tanah bergerak menyebabkan bagian belakang sudah amblas dan retak- retak. Karena membahayakan keselamatan penghuni Sutinah membongkar sebagian rumah yang rusak tersebut.

 Kerusakan semakin parah sejak Januari 2021. Terutama saat banjir melanda Sungai Logawa,  yang berada di bawah pemukiman Dusun Semaya.

Menurutnya tinggal satu ruangan yang masih bisa ditempati, tiga ruangan lainnya ada yang sudah amblas dan retak retak.

“Tidak pernah tentram, was was terus takut ambruk, tidak bisa tidur dan tidak bisa makan, takutnya tiba bruk, ambruk,” kata Sutinah.

Baca Juga: Punya Istri Wanita Karir? Ini Dukungan yang Bisa Suami Berikan Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis

Pergerakan tanah ini juga mengancam sekitar 15 rumah lainya, berada di RT 6 RW 6 Dusun Semaya. Warga meminta agar Pemerintah segera melakukan penanganan pergerakan tanah segera ditangani.

Terutama pembangunan talud di samping Sungai Logawa, yang longsor akibat banjir pada pertengahan November 2020.

Baca Juga: Cair, Program PKH Kemensos, Waktunya Pas Saat Harga Kebutuhan Naik

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan, penanganan tanah bergerak beda dengan banjir.

“Tidak bisa langsung ditangani sebab harus menunggu gerakan tanah mereda. Menunggu musim hujan, sebab gerakan tanah muncul pada saat musim penghujan. Musim kemarau relatif stabil,” tambahnya. ***

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler