PORTAL PURWOKERTO –Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengumumkan bahwa mutasi virus corona asal India telah masuk ke Cilacap.
Varian B1617 ini masuk dari ABK Filipina dari kapal asing yang terkonfirmasi positif Covid19 beberapa saat lalu.
Saat ini ada 11 ABK Filipina Kapal Hilma Bulker berbendera Panama yang dari India terkonfirmasi Covid-19.
Bupati mengatakan jika hasil pemeriksaan genome sequencing yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes RI sudah diketahui.
“Diketahui bahwa hasil pemeriksaan 13 ABK Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah varian India B1617,” Tatto Suwarto Pamuji, Sabtu, 22 Mei 2021 di Pendapa Wijayakusuma Cakti.
Bupati meminta kepada seluruh masyarakat di Cilacap untuk lebih berhati-hati dan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Saya harap masyarakat jadi polisi dirinya sendiri, bahwa Covid-19 ini masih ada, dan sampai kapan? Tidak ada orang yang bisa mengetahui. Sekali lagi untuk lebih hati-hati dan disiplin melaksankan protokol kesehatan,” katanya.
Baca Juga: Kronologis 13 ABK Kapal MV Hilma Bulker asal Filipina yang Terkonfirmasi Covid-19 Sandar di Cilacap
Saat ini dari 14 ABK Filipina yang terkonfirmasi positif, satu orang meninggal dunia, dan 2 orang telah negatif, sedangkan 11 ABK lainnya masih dalam perawatan di ruang Rajawali RSUD Cilacap.
Dengan diketahuinya mitasi varian baru ini, Satgas penanganan Covid-19 langsung melakukan tracing kepada tenaga kesehatan dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah yang melakukan penanganan kepada ABK tersebut.
Dari sebanyak 179 tenaga kesehatan dan juga karyawan RSUD Cilacap yang dilakukan tracing secara berkala, diketahui jika ada 32 karyawan di RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Direktur RSUD Cilacap Moch Ichlas Riyanto mengatakan jika 32 nakes, dimana 3 orang dokter, dan lainnya merupakan perawat, administrasi dan juga bagian pendaftaran RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif.
“Kondisi saat ini ada 32 nakes, dimana 9 masih dirawat, dan sisanya isolasi mandiri,” ujarnya.
Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi mengatakan jika para nakes ini belum diketahui terpapar varian baru mutasi India. Spesimen swab dari para nakes ini juga sudah dikirimkan ke Balitbangkes RI.
“Klaster RSUD Cilacap ini belum diketahui terpapar varian baru India, untuk PCR belum bisa menentukan varian apa, harus ada tes lanjutan dari Balitbangkes RI, dan menunggu satu atau dua minggu lagi,” katanya.
Nantinya semua yang yang terkonfirmasi positif ini akan dilakukan isolasi terpusat. Pemkab akan menyiapkan ruang isolasi tersendiri bagi penanganan mereka.
Seperti diketahui, Kapal dari India bermuatan gula rafinasi bernama KM Hilma Bulker, pada 14 April 2021. Kapal dengan 20 ABK Filipina ini sampai di Cilacap pukul 16.00 WIB pada tanggal 25 April 2021.
Setelah dilakukan pengecekan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Cilacap, dinyatakan jika ada 13 ABK yang terkonfirmasi positif, dan 7 lainnya dinyatakan negatif.
Baca Juga: Hajatan Diperbolehkan Digelar Warga Kebumen dengan Maksimal Kapasitas 25 Persen
Beberapa hari kemudian, setelah dilakukan tes ulang kepada 7 ABK Filipina yang sedang menjalani isolasi, diketahui jika bertambah satu ABK yang positif. Sehingga jumlah total ada 14 ABK positif.
Namun, setelah mendapatkan perawatan ada satu ABK meninggal dunia. Jasad ABK Filipina tersebut dikremasi, agar bisa kembali ke negaranya. Sedangkan 8 ABK lainnya yang telah dinyatakan negative juga sudah kembali ke Filipina.***