7 Fakta Anak Bunuh Ibu Kandung di Cilacap, Pelaku Disebut Punya Gangguan Kejiwaan, Ternyata Begini Aslinya!

10 September 2021, 13:01 WIB
7 Fakta Pembunuhan di Cilacap, Pelaku sabet parang dan ibu kandung sempat melawan /Renny T Hamzah/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO - Warga Cilacap dihebohkan dengan adanya pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ibu kandungnya sendiri, pada Rabu, 8 September 2021.

Video evakuasi jenazah korban dan juga penangkapan terhadap pelaku viral di media sosial.

Pembunuhan ini dilakukan oleh RS (23), terhadap ibunya sendiri W (43) di kamar kos di Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Keluarga tersebut merupakan warga Bojong, Tegal.

Pelaku langsung diamankan oleh pihak TNI Polri dan warga karena sempat kabur, dengan berjalan kaki.

Baca Juga: Geger Pembunuhan di Cilacap, Penjual Bubur Sabetkan Parang ke Leher Ibunya Saat Sedang Masak

Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi mengatakan jika saat ini tersangka sudah diamankan Polres Cilacap dan dilakukan penyidikan mendalam.

Berikut 7 fakta aksi keji pembunuhan di Cilacap, yang dilakukan anak sulung kepada ibunya sensiri:

1. Aksi dilakukan di Kamar Kos

Pembunuhan di Cilacap ini terjadi di kamar kos atau kontrakan yang berada di RT 4 RW 6 Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap pada Rabu, 8 September 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.

2. Video penangkapan viral

Video penangkapan pelaku pembunuhan di Cilacap dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Cilacap Utara dan Babinsa Koramil Cilacap Utara.

Aksi heroik penangkapan ini terekam oleh kamera warga. Pelaku juga terlihat pasrah dan tidak melakukan perlawanan.

RS kabur dari rumah kosnya setelah melakukan aksi biadabnya kepada sang ibu. Dia berjalan kaki dan pergi me arah pasar Limbangan.

Baca Juga: Anak Bunuh Ibu Kandung di Cilacap, Video Penangkapan Pelaku Viral! Ini Kronologis Kejadian yang Bikin Ngilu

3. Pembunuhan dilakukan menggunakan dua senjata tajam

Sadisnya, pembunuhan di Cilacap ini dilakukan dengan menebas leher dan kepala korban menggunakan parang.

Namun, Polres Cilacap mengungkap jika RS menggunakan dua senjata saat melakukan aksinya. Pertama sebilah pedang yang sudah berkarat dan juga parang.

“Pertama menggunakan pedagang, saat mau ditusuk ibunya melawan, mau lari dibekap lalu dibawa ke dapur, dapat pisau (parang) ini,” ujar Kapolres.

4. Sempat terjadi perlawanan

Saat peristiwa terjadi, korban sempat melakukan perlawanan. Lalu pelaku mencekik leher ibunya menggunakan tangan kiri dari belakang. Lalu ditarik dan disabet menggunakan parang.

Teriakan korban membuat tetangga kos, Wahyu (27) melihat. Namun, karena pelaku membawa parang, dia lari dan mencari pertolongan.

Korban mengalami luka di bagian leher dan di atas kepala.

Baca Juga: Sering Dimarahi dan Didiamkan jadi Alasan Anak Bunuh Ibu Kandung di Cilacap, Terancam 15 Tahun Penjara

5. Motif Pelaku

Motif RS melakukan aksi keji itu karena sakit hati terhadap ibunya. Tersangka sering dimarahi dan dicueki oleh sang ibu.

Emosi yang sudah tertumpuk lama, akhirnya dia meluap pada Rabu pagi kemarin.

"Tersangka meluapkan emosi terhadap korban, karena jarang diajak ngobrol, sering diomeli, dan walau sudah membantu jualan bubur namun tidak dianggap," kata Kapolres.

RS juga mengaku menyesal telah membunuh ibunya. Karena itu dilakukan karena emosi sesaat.

“Suka didiemin sama ibu, udah lama sering, dan sakit hati, ibu sering marah kalau lagi ngga jualan, suruh jualan terus. Saya menyesal,” katanya.

6. Terancam 15 Tahun Penjara

Satreskrim Polres Cilacap masih melakukan pendalaman terkait dengan pembunuhan tersebut direncanakan sebelumnya oleh pelaku atau tidak.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Baca Juga: Tak Disangka! Pelaku Pembunuhan di Cilacap Dikenal Pendiam, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan

7. Dilakukan Pemeriksaan Kejiwaan

Beredar di masyarakat jika pelaku pembunuhan di Cilacap ini dikatakan sebagai orang kurang waras atau memiliki gangguan kejiwaan. Akan tetapi, Kapolres mengatakan jika berdasarkan keterangan saksi, pelaku orang yang pendiam.

“Orangnya sehat, di swab juga negatif untuk keamanan saat pemeriksaan,” katanya.

Meskipun demikian, pihaknya masih tetap akan ada pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku. Karena sampai saat ini masih emosi.***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler