'Pray For Majenang': Sungai Cilopadang Meluap, Ratusan Rumah di Majenang Terendam, Jalan Nasional Lumpuh

5 Februari 2024, 21:30 WIB
Hujan deras yang mengguyur Majenang, menyebabkan banjir pada Senin, 5 Februari 2024 sore.* /tangkapan layar video banjir Majenang

PORTAL PURWOKERTO - 'Pray for Majenang' menggema pada Senin, 5 Februari 2024 malam, bersamaan dengan beredarnya video banjir yang melanda Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Povinsi Jawa Tengah.

Banjir ini terjadi karena meluapnya sungai Cilopadang di Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, setelah adanya hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin. 

Puluhan bahkan ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Majenang terendam luapan air, bahkan jalan nasional yang melewati kecamatan Majenang juga terendam. Membuat lalu lintas lumpuh.

Data sementara dari relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kecamatan Majenang, sedikitnya di Desa Padangjaya ada 75 rumah yang terendam dan 5 rumah diantaranya mengalami kerusakan. Sekitar 144 kepala keluarga atau 432 jiwa menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: TPS Gebangsari Tambak Banjir! KPU Banyumas Gelar Simulasi Tanggap Bencana Pemungutan Suara Pemilu 2024

Data dari BPBD Cilacap, banjir juga melanda Desa Cilopadang, dan ada sebanyak 60 rumah tergenang air dengan ketinggian sekitar 30-40 cm. 

Relawan MDMC Majenang, Haryadi mengatakan jika hujan yang mengguyur wilayah Majenang dan sekitarnya terjadi pada pukul 16.00 WIB, hingga pukul 17.30 WIB. 

Hujan deras yang mengguyur menyebabkan Sungai Cilopadang, yang berada di Dusun Jatinegara, Desa Padangjaya, ini meluap hingga ke rumah warga, sekolah dan ke jalan raya. 

"Bahkan tadi ada satu rumah warga yang berada di pinggir sungai, temboknya jebol, akibat terjangan arus sungai Cilopadang yang sangat deras," katanya. 

Ketinggian air yang menggenangi rumah warga sangat bervariasi, mulai dari 50 cm - 100 cm. Bahkan di jalan raya ketinggian juga mencapai 1 meter. 

"Di rumah warga tadi ada yang sampai pinggang orang dewasa atau sekitar 80 cm, untuk di jalan, laporan dari relawan ada yang setinggi 1 meter. Sekitar pukul 17.00 WIb tadi, ada himbauan dari pihak kepolisian agar sepeda motor tidak melintas karena air tinggi dan arus yang deras, jadi hanya roda empat yang boleh lewat," katanya.

Baca Juga: Remaja Asal Rawalo yang Hilang di Pantai Sidayu Cilacap Ditemukan Tim SAR Gabungan, Ini Kondisinya

Haryadi mengataan jika pihak BPBD Cilacap juga sudah turun dan membawa perahu karet untuk evakuasi warga. Namun, warga sekitar sudah secara mandiri mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman, baik ke rumah keluarga atau lokasi aman lainnya.

Ketinggian air mulai surut sekitar pukul 19.30 WIB. Air yang menggenang  di jalan nasional sudah surut na bisa dilalui kendaraan roda dua. Begitu juga yang menggenangi rumah warga.

"Sebagian besar tadi warga sudah mulai bersih-bersih rumah," katanya. 

Menurutnya, banjir kali ini baru kembali terjadi sejak tahun 2018. Karena biasanya meski Sungai Cilopadang meluap, tetapi dampaknya genangan air tidak terlalu tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Bayu Prahara melalui laporannya menyampaikan jika Senin malam air sudah surut, dan yang menggenangi jalan utama tinggal menyisakan lumpur. Namun hujan dengan intensitas sedang masih trjadi. 

"Kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena masih berpotensi terjadi luapan susulan," ujarnya.***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler