PORTALPURWOKERTO - Siapa sangka, adegan awal film Siksa Kubur garapan Joko Anwar yang berlatarkan toko roti Gun, ternyata terinspirasi dari Toko Roti Go Purwokerto. Hal inipun telah diakui oleh Joko Anwar melalui akun Twitternya @Jokoanwar pada Rabu, 17 April 2024. "Betul. Salah satu inspirasinya," ujar Joko Anwar menjawab pertanyaan salah satu penonton apakah ia terinspirasi dengan toko Roti Go Purwokerto.
Toko Roti Gun yang berada di film Joko Anwar pun dibuat sedemikian rupa, mirip seperti halnya toko roti jadul dengan nampan besi yang khas untuk menyajikan roti. Dalam film Siksa Kubur diceritakan pemilik Toko Roti Gun bernama Sanjaya yang diperankan oleh Fachri Albar. Tak tanggung-tanggung, untuk membuat setting tempat toko roti ini, tim film Siksa Kubur sampai memproduksi tiga ribu roti yang kemudian dibagikan ke warga sekitar seusai syuting.
Joko Anwar juga membagikan sejumlah kisah latar belakang karakter setiap tokoh yang ada di film Siksa Kubur, salah satunya adalah Sanjaya, ayah dari Adil dan Sita. Sanjaya mewarisi toko roti tua dari ayahnya yang ada di Purwokerto.
Baca Juga: 3 Tempat Wisata di Purwokerto Luar Ruangan dengan Pesona Alam Indah Dikunjungi Libur Lebaran
Awalnya diceritakan, Toko Roti Gun sangat ramai, namun karena terkena gosip menggunakan minyak babi, toko roti Gun kian sepi. Keadaan pun semakin mencekam ketika komplotan perampok datang hendak mengambil uang toko roti Gun dan diketahui oleh Sita. Upaya Sanjaya untuk mendapatkan uangnya kembali ternyata malah membuat nasibnya naas dalam tragedi yang menyesakkan hati.
Fakta-fakta Toko Roti Go Purwokerto
Lantas, bagaimana dengan Toko Roti Go Purwokerto, yang menjadi inspirasi dari Toko Roti Gun? Berikut beberapa fakta terkait Toko Roti Go Purwokerto yang telah dirangkum Portal Purwokerto:
1. Toko Roti Berusia Ratusan Tahun
Toko Roti Go Purwokerto telah berdiri sejak tahun 1898 dan konon merupakan toko roti tertua di Indonesia, usianya kini telah ratusan tahun dan masih memiliki pelanggan loyal dari berbagai daerah, terutama yang menyukai roti klasik.
2. Gunakan Oven Kuno
Perapian toko roti yang masih kuno ini menarik perhatian pengunjung dan turut berperan dalam menghasilkan citarasa khas. Menariknya lagi, toko roti ini dikelola hingga tiga generasi dan diproduksi tanpa pengawet buatan.
3. Buka Sampai Dini Hari
Tak banyak warga Purwokerto yang mengetahui jika toko Roti GO ini masih menjual roti hingga dini hari. Toko Roti GO tutup pada pukul 19.00 WIB, namun di depan toko masih terdapat gerobak khusus untuk menjual aneka roti yang tersedia. Biasanya tak sampai 24 jam, roti pun ludes terjual.
4. Tiga Generasi Pemilik dan Karyawan
Toko Roti GO berlokasi di Jl Jenderal Soedirman 724 daerah Kauman Lama, Purwokerto Timur, pemilik dari Roti Go merupakan warga keturunan Tionghoa yaitu Go Kwe Ka dan istrinya, Oei Pak Ke Nio.
Saat ini toko roti telah dikelola hingga tiga generasi. Menariknya, tak hanya sang pemilik yang telah melalui tiga generasi, beberapa karyawan juga bekerja hingga dua generasi di toko roti ini.
5. Citarasa Klasik yang Otentik
Sekilas, roti yang tersedia di Toko Roti GO mungkin nyaris sama bentuknya dengan produksi toko roti lain, namun tak hanya memiliki sejarah yang kaya, citarasa roti GO sangat klasik dan otentik.
Kabar gembiranya, dikutip dari laman instagram @roti_go, kini Roti GO Purwokerto tak hanya memasarkan rotinya di kota Satria saja, namun juga melayani pengiriman luar kota dan tersedia di toko daring bagi konsumen yang berada di luar kota.
Nah, itu dia beberapa fakta unik soal Roti Go, toko roti legendaris di Purwokerto. Namun tahukah Anda, Purwokerto punya beberapa bakery legendaris yang menawarkan roti-roti klasik, baca lebih banyak di artikel berikut:
Masih penasaran? Datang saja dan nikmati berbagai pilihan kuliner klasik dan bangunan otentik yang bakal menarik hati di kota Purwokerto.***