PORTAL PURBALINGGA - Rumah sakit dan tempat kesehatan sebagai rujukan tempat penanganan pasien Covid 19 di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah penuh.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat tengah menyiapkan beberapa ruangan isolasi darurat untuk penanganan pasien positif Covid-19. Terkait dengan munculnya klaster buruh rambut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM mengatakan, gedung ini perlu dipersiapkan mengingat jumlah yang terkonfirmasi bertambah.Baca Juga: Covid 19 Banyumas Tidak Terkendali, Wisata Out Door Dikelola Pemerintah Tetap Buka
Hari ini ada penambahan 22 pasien positif dari klaster buruh rambut. “Mereka yang positif terus dilakukan tracing sehingga penambahan positif akhir-akhir ini cukup signifikan sehingga diperlukan back up ruang isolasi,” kata Hanung Senin 23 November 2020.
Ada ratusan buruh rambut yang bekerja pada perusahaan penanam modal asing (PMA) di tes swab, hasilnya masih menunggu.
Saat ini pasien positif 901 yang dirawat mencapai 477 orang positif yang meningal 24 orang, sembuh 400 orang.***
Selain gedung Korpri juga eks gedung SMP 3 di Jalan Panjaitan akan digunakan sebagai lokasi darurat penampungan pasien positif Covid 19.
“Sebelumnya, kami sudah menambah dengan Puskesmas II Kemangkon di Gambarsari tapi penuh juga. Sedang gedung Korpri kapasitasnya hanya 94 pasien,” ungkap Hanung.Baca Juga: Covid-19 di Kebumen Rambah Empat Kecamatan dan 12 Desa, Hari ini Hasil Swab Sebut 165 Kasus Baru
Pihaknya akan membagi tingkat keparahan pasien. Untuk pasien yang tingkat keparahannya sedang dan berat akan diprioritaskan untuk tetap dirawat di RS.
“Kita antisipasi jangan sampai masyarakat yang terkena virus ini tidak terlayani baik isolasi mandiri, maupun isolasi di rumah sakit,” katanya