Network
PORTALPURWOKERTO- Para wartawan di Purwokerto membukukan kisah anak-anak panti asuhan Bunda Serayu dalam buku Di Tepi Serayu Aku Merindu.
Para jurnalis ini merekam memori tentang kisah 32 anak yang dititipkan dan kisah para pengasuhnya.
"Buku ini ditulis secara kolaborasi oleh 7 wartawan dari berbagai media massa, diantaranya Puji Purwanto dan Dian Aprilia dari Suara Merdeka, Alfiatin dari Serayunews, Ari Nugroho dari Banyumas TV, Fadlan Mukhtar Zain dari Kompas.com, Permata Putra Sejati dari Tribunnews.com, dan saya," ujar wartawan Kompas, Megandika Wicaksono.
Dika mengatakan, buku ini berisi tiga bagian, pertama mengenai kisah awal datangnya anak-anak di panti, kemudian bagian kedua merupakan doa serta puisi yang ditulis anak-anak. Sementara bagian ketiga adalah kisah para bude atau pengasuh dan biarawati yang merawat anak panti.
Baca Juga: Dikira Positif Covid Wanita Asal Gombong ini Sempat Dikucilkan, Faktanya Begini
"Pada bagian akhir juga ada lukisan anak-anak yang ditampilkan dalam buku ini," ujar dia pada Portal Purwokerto.
Penjualan buku dilakukan secara daring melalui media sosial instagram. Hasil royalti keuntungan penjualan buku juga diberikan kepada Panti Asuhan Bunda Serayu.
Wartawan Banyumas TV Ari Nugroho mengatakan ia merasa sangat senang bisa terlibat dalam menulis buku. "Dengan menulis buku kita jadi bisa melakukan sesuatu untuk oranglain dengan menularkan kebaikan. Saya percaya, niat baik akan selalu diikuti kebaikan lainnya," ujar dia.
Berawal dari Kegelisahan
