Network
PORTAL PURWOKERTO - Daerah Operasi (Daop) Purwokerto fokus menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA, kereta api khususnya di perlintasan sebidang. Titik tersebut merupakan lokasi paling rawan kecelakaan.
Tingginya angka kecelakaan di perlintasan sebidang antara kereta api dan pengendara akibat human error, pengendara yang tidak mematuhi rambu rambu lalu lintas.
“Para pengendara tetap melaju meskipun sudah ada peringatan rambu hingga dan sirine yang terdapat di perlintasan resmi. Pelanggaran ini merugikan kedua belah pihak,” kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro disela sela HUT KA ke-78 Sekaligus Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2023
.
Daop 5 Purwokerto menyelenggarakan sosialisasi keselamatan perlintasan sebidang bersama pihak eksternal yakni DJKA Kemenhub, Pemda dari unsur Dishub dan unsur kewilayahan TNI Polri. Sosialisasi tersebut dipusatkan tepatnya di JPL 363A Tanjung, petak jalan antara Stasiun Purwokerto-Notog.
Repotnya jika ada kecelakaan lalu lintas yang terjadi di perlintasan sebidang, pandangan umum seolah-olah itu adalah menjadi tanggung jawab PT KAI, itu keliru.
Dia mengingatkan jika perkembangan perkeretaapian sangat pesat, setelah prasarana perkeretaapian menjadi double track. Sehingga frekuensi dan kecepatan KA meningkat. Seghingga maka perlu dilakukan peningkatan keselamatan diperlintasan.
Perlintasan sebidang merupakan perpotongan antara jalur kereta api dan jalan yang dibuat sebidang Tingginya mobilitas masyarakat dan meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas memicu timbulnya permasalahan yaitu terjadinya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang.
“Wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi dan palang pintu KA sudah mulai ditutup, serta wajib mendahulukan kereta api.” Tambahnya.
