Ngeri, Ada Jejak Tsunami 21 Meter di Cilacap, Ribuan Warga Masih Tinggal di Zona Merah Tsunami

- 23 Desember 2020, 14:25 WIB
Tugu tsunami di Pantai Widarapayung, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah itu menjadi saksi bisu bagaimana dahsyatnya tsunami Pangandaran dipicu oleh gempa 7.1 SR 2006 laly
Tugu tsunami di Pantai Widarapayung, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah itu menjadi saksi bisu bagaimana dahsyatnya tsunami Pangandaran dipicu oleh gempa 7.1 SR 2006 laly /eviyanti/Portal Purwokerto

PORTALPURWOKERTO- Beberapa hari lalu  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa bumi di Samudera Hindia selatan  Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

Gempa dengan kekuatan Magnitude 3.4  terjadi pada  Selasa 22 Desember 2020 sekitar pukul  16.14 WIB. 

Pusat Gempa berada di laut pada koordinat 8.4  Lintang Selatan, - 109.97 Atau 75 km Baratdaya  Cilacap.

Baca Juga: Gempa Bumi M 3.4 Getarkan Selatan Cilacap

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id menyatakan, Gempa terjadi pada kedalaman 26 kilometer di laut selatan tidak berpotensi tsunami.

Gempa 3.4 Skala Richter menurut Kepala BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie tidak berbahaya, tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi yang berpotensi diikuti tsunami umumnya berkekuatan 7,0. Meski demikian, gempa berkekuatan di bawah magnitudo 7,0 juga dapat memunculkan tsunami. 

"Gempa di bawah 7,0 bisa mengakibatkan tsunami jika pusat gempanya dangkal sekali. Gempa yang terjadi Selasa lalu termasuk gempa dangkal. Tidak berpotensi tsunami karena kekuatan gempanya hanya Magnitude 3.4," jelasnya Rabu 23 Desember 2020.

Baca Juga: Alhamdulillah, Hari Ini Bupati Cilacap dan Istri Negatif Covid-19, Setelah Jalani Tes Swab

Zona Merah Tsunami

Halaman:

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah