PORTAL PURWOKERTO - Bencana alam banjir dan tanah longsor akibat curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Cilacap. Sampai Selasa, 15 Desember 2020 banjir masih menggenang di lima kecamatan, dibandingkan hari sebelumnya ada sebanyak 11 kecamatan terdampak.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy, bencana tersebut diakibatkan karena curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu, 13 Desember sampai Selasa, 15 Desember 2020.
“Di Sejumlah kecamatan juga di sungainya terjadi pendangkalan, dan ada juga yang diakibatkan karena tanggung yang jebol,” ujarnya, Selasa.
Baca Juga: Busyett, Bengawan Solo Banjir, Ganjar Pranowo :Banyumas Cilacap, Pekalongan Waspadai Sungai
Pada Senin 14 Desember 2020, ada 11 kecamatan yang terdampak yakni Sidareja, Kedungreja, Bantarsari, Cipari, Gandrungmangu, Jeruklegi, Kesugihan, Wanareja, Majenang, Kampung Laut, Adipala. Namun tidak semua banjir di wilayah tersebut menggenangi pemikiman warga.
Sedikitnya ada sebanyak 12.268 kepala keluarga terdampak dan 120 KK dengan 364 jiwa mengungsi.
Sedangkan pada Selasa, banjir masih menggenang di Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Bantarsari, Gandrungmangu, Majenang dan Patimuan.
Baca Juga: Gara-Gara BTS Namjoon Si RM, Hotteok Naik Daun Lagi Hingga Trending di Twitter Hari Ini
Di Sidareja, banjir menggenang di Desa Sidareja, Gunungreja, Tinggarjaya, Sudagaran Sidamulya, Tegalsari, Margasari. Ketinggian air bervariasi, mulai 20 - 150 cm. Menyebabkan sekitar 6.754 KK terdampak dan sedikitnya ada 37 KK dengan 114 jiwa mengungsi.