Karena salah seorang batal berangkat, mereka dalam satu rombongan tersebut sepakat untuk membatalkan semuanya, sehari sebelum jadwal keberangkatan.
Kusmiati menambahkah, namun saudaranya yang reaktif rapid antigen, kemudian melakukan swab secara mandiri dan hasilnya dinyatakan negatif.
Namun mereka sudah terlanjur membatalkan penerbangan ke Pontianak dengan Sriwijaya Air-182. Sehingga tetap gagal berangkat.
Baca Juga: Sehari Sebelum Penerapan PSBB Cilacap, Kasus Positif Covid-19 Aktif Mencapai 1.053 Orang
Setelah itu Kusmiyati mendengar jika terjadi kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Kusmiati sempat syok sekaligus bersyukur.
Seandainya tetap berangkat dengan Sriwijaya Air SJ-182, mungkin dia dan 7 keluarga lainnya pulang hanya tinggal nama saja.
Rencana keberangkatan ke Pontianak sebenarnya sudah direncanakan lama karena ada salah satu keluarga yang menikah. ***