Pedagang Mie Ayam, Bakso dan Penggemar Pedas Uring Uringan, Harga Cabe Meroket 1 Kg Dapat 2.5 Kg Ayam

- 25 Februari 2021, 21:09 WIB
Ilustrasi Mie Ayam.
Ilustrasi Mie Ayam. /Pixabay/YashilG

 

PORTAL PURWOKERTO - Meroketnya harga cabe rawit  di tingkat  di pasar tradisional, membuat pedagang bakso, mie ayam hingga penggemar makanan pedas urung uringan.Sekarang harga cabe  hampir tiga kali lipat harga ayam potong per kilogramnya.

Pelaku usaha makanan yang paling berdampak dengan  kenaikan harga cabe pedagang mie ayam. 

Kuyanto pedagang mie ayam keliling mengaku bingung dengan harga cabe yang terus meroket. Bahkan hargannya  tiga kali lebih mahal dibanding harga ayam potong.

Harga di pasar tradisional ayam potong sekitar Rp35.000 per kg, sudah harga cabe di Pasar Wage Purwokerto mencapai Rp98.000 hingga Rp100.000 perkg  kemungkinan harga akan naik lagi.

Baca Juga: Heboh Pengecatan Cabai Rawit Merah di Purwokerto, Kepala Desa Nampirejo Temanggung: Saya Minta Maaf

Baca Juga: Astaga, Saingi Daging Sapi Harga Cabe di Purwokerto Naik, Dieceran Rp 500 per Biji atau Rp 120.000 per Kg

Baca Juga: Seram, Pewarna Pada Cabai Rawit di Cat Merah Sulit di Cuci, Hati Hati Bagi Penyuka Sambal

"Beli satu kilogram cabe bisa mendapatkan 2,5 kilogram ayam potong. Daging ayam bahan baku wajib bagi pedagang mie ayam," katanya kamis 25 Februari 2021.

Menghindari kerugian besar. Kuyanto  pedagang mie ayam keliling terpaksa membatasi pengambilan sambal pembeli. Biasanya mereka bebas mengambilnya sendiri  tapi karena cabe mahal terpaksa dia batasi.

“Harga cabe bisa  tiga kali lipat dari ayam, bahan utama mie ayam,” katanya Kamis 25 Februari 2021.

Akan tetapi mau tidak tetap dia beli, sambal cabe harus tersedia, hanya saja jumlahnya dikurangi tadinya 2 kg menjadi 1 kg.

Baca Juga: Enam Hari Diasuh Kapolsek Kalibagor, Bagaimana Nasib Freya Setelah Ibu Kandungnya Ditemukan?

Baca Juga: Freya Esyal Belgis, Nama Pemberian Kapolsek Kalibagor untuk Bayi Perempuan yang Ditemukan di Pekaja Banyumas

Sambal bagi pedagang bakso juga wajib ada, tanpa cabe seperti bakso kurang garam.

Menurut Sardi pedagang bakso, untuk menyiasati sambal dia buat lebih encer dari biasanya. Agar merata semua pembeli kebagian sambal.

“Harus bagaimana lagi, saya berharap pembeli bisa memaklumi jika tidak maka keuntungannya berkurang. Karena cabe harganya memang tidak normal,”jelasnya.

Bagi penggemar makanan pedas dan super pedas yang pendapatan pas pasan. Meroketnya harga cabe jelas membuatnya uring uringan.

Baca Juga: Untuk Mempercepat Proses, Siapkan Hal Ini Saat Menunggu Evaluasi Prakerja Gelombang 12

Seperti dialami Dirman warga Cilongok istrinya biasa membeli cabe seperempat kg setiap hari karena mahal hanya membeli 1 ons, harganya 1 ons saja sudah Rp 10.000.

“Saya protes istri masakan kurang pedas dan tidak ada sambal, tapi mau bagaimana harganya mahal. Agar bisa makan makanan pedas istri beli cabe kering kemasan,” kata Dirman yang mengaku kurang selera makan gara-gara masakan istri kurang pedas. ***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x