Network
PORTAL PURWOKERTO - Bupati Banyumas Ir Achmad Husein tengah mengadakan riset pengolahan sampah plastik dengan mengubah sampah plastik menjadi paving blok.
Sejak lama sampah plastik menjadi masalah yang cukup pelik. Salah satu cara yang pernah didapatkan untuk menyelesaikannyaadalah menjadikan semua jenis plastik menjadi bahan bakar berbentuk RDF (Refused Dervied Fuel).
Akan tetapi, biaya produksi RDF lebih tinggi dari harga jualnya, sehingga kurang menguntungkan jika dijalankan.
Hal ini dibagikan oleh Bupati Banyumas melalui instagramnya. "Plastik sebetulnya juga sdh ada solusi bekerja sama dgn PT .SBI ( Solusi Bangun Indonesia ) Cilacap dulu namanya Holcim , yaitu semua jenis plastik dijadikan RDF( refused derived fuel ) , Banyumas juga sdh bisa membuat RDF, akan tetapi ternyata biaya produksi lebih tinggi dari harga jual , serta persyaratan teknisnya dari SBI sangat tinggi dgn quality control yg sangat ketat , artinya pasti tebok alias minus."
Baca Juga: Keluar Banyumas? Ini 4 Titik Penyekatan di Banyumas Selama Periode Pengetatan Larangan Mudik 2021
Lebih lanjut, Husein mengatakan terkait pemisahan sampah plastik dan organik saat ini sudah bisa diatasi dengan mesin yang bisa memilah sampah.
"Banyumas sdh punya 23 set mesin yg bisa memilah antara organik , plastor (plasti organik) dan plastik .Untuk organik solusinya sdh kita temukan dan terapan dgn teknologi probiotik akan cepat menjadi kompos , kompos untuk tanaman menjadi tanah yg subur , di kebon belakang saya sdh ujicoba untuk tanaman lombok hasilnya bagus sekali. Artinya masalah sampah organik In Sya Alloh selesai, sdh solusinya."
Husein juga menambahkan, ia telah melakukan riset beberapa kali untuk mendapatkan formula yang tepat terkait pengelolaan sampah plastik.
