PORTAL PURWOKERTO - Konservasi penyu di Kebumen yang dikelola rakyat mendapat perhatian dunia, tempat konservasi penyu yang berkembang dengan cara bertelur berlokasi di Kali Buntu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kebumen.
Penyu yang berkembang biak dengan cara bertelur merupakan hewan langka dan dilindungi. Sehingga konservasi penyu mendapat perhatian dunia.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dia mengatakan, konservasi penyu Kali Buntu ini tidak menjadi perhatian banyak pihak. Baik dari dalam negeri bahkan masyarakat Internasional.
Banyak yang mencari tahu tentang eksistensi satu-satunya konsevasi wilayah pesisir selatan Jawa Tengah.
Baca Juga: Terkendala Biaya Pakan, 62 Tukik Usia 9 Bulan dan 15 Hari Dilepasliarkan di Pantai Sodong
“Jogosimo ini punya konservasi penyu yang sudah disorot dunia internasional. Ada orang Prancis yang sudah komunikasi dengan saya bertanya tentang konservasi penyu," terang Bupati saat penyerahan bantuan alat dari KKP untuk kelompok konservasi penyu, kemarin.
Warga Perancis bahkan tidak percaya ada konservasi penyu di wilayah selatan Kebumen, mereka mengira bahwa itu hanya bualan.
"Mereka nanya ke saya, apakah ini benar ada konservasi, atau hanya sekedar bualan. Terus kita sampaikan, yang pasti saya tidak tahu, kecuali kalian datang ke sini, nanti kalian tahu sendiri. Kita tugasnya bekerja bagaimana agar penyu-penyu di sini tetap lestari," tambah Bupati mengungkapkan.
Diakui, pemerintah Kabupaten Kebumen memberikan perhatian penuh atas konservasi penyu, yang dikembangkan masyarakat setempat.
Baca Juga: Pantau Vaksinasi Covid-19 untuk Nelayan, Bupati Kebumen Lakukan Susur Pantai Selatan Kebumen
Masyarakat Kabupaten Kebumen patut berbangga karena memiliki tempat konservasi penyu, hewan laut langka yang kini masuk dalam salah satu binatang yang dilindungi.
Bupati mengapresiasi kinerja masyarakat Jogosimo yang dengan kesadaran tinggi melindungi hewan laut dilindungi dari kepunahan.
Secara berkala saat musim penyu bertelur, masyarakat kemudian mengambil telur dari sarang yang ditinggal induk untuk ditetaskan. Hal tersebut untuk menghindar perburuan telur penyu.
"Masyarakat di sini berusaha melestarikan alam dengan melindungi dan merawat penyu-penyu dari pemburuan liar, agar habitat penyu tetap terjaga. Ini demi masa depan anak cucu kita lagi, jangan sampai generasi penerus kita anak-anak Kebumen tidak tahu penyu, bahkan tidak bisa melihatnya lagi," jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Kebumen Siapkan Hadiah 10 Mobil bagi Pemerintah Desa yang Tunjukkan Kinerja Terbaik
Bupati pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang yang sudah menyerahkan sejumlah alat-alat untuk mendukung kerja kelompok konservasi penyu, Jogosimo.
Bantuan alat adalah salah satu upaya pemerintah untuk melindung penyu yang berkembang biak dengan cara bertelur dari perburuan liar. ***