Salah satu saksi mata, Juhari mengatakan jika kapal sudah mulai miring sejak berangkat dari Dermaga Wijayapura sekitar pukul 08.45 WIB. Ada dua truk tronton Fuso berinsi batu spit di atas kapal tersebut.
“Kapal dari sini (dermaga Wijayapura) sudah miring, membawa dua unit kendaraan Fuso, kejadian pukul 9.00 persis,” ujarnya yang juga seorang nahkosa kapal compreng.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya, jika kronologi kejadian Kapal Pengayoman IV tenggelam diawali dari saat Kapal Pengayoman IV ini berangkat dari dermaga Wijayapura Cilacap menuju ke dermaga Sodong Nusakambangan pada sekitar pukul 08.45 WIB.
Saat itu, kapal akan muat dia truk tronton batu pecah atau split. Kapal terlihat sudah dalam posisi miring.
Selanjutnya kapal tetap berangkat menuju ke dermaga Sodong Nusakambangan. Akan tetapi, saat kapal sudah berjalan sekitar 1 km dari Dermaga Wijayapura, dan akan melakukan manuver sender, diduga di hantam angin dan arus yang deras. Menyebabkan kapal pengayoman IV tenggelam.
Saat ini Tim Basarnas masih terus melakukan pencarian di lokasi kejadian dengan melakukan penyelaman, dan juga penyisiran.***