Network
PORTAL PURWOKERTO - Seorang warga Purbalingga dan warga Banjarnegara menunggak pajak hingga ratusan juta rupiah yang berakibat pada penyitaan aset pribadi milik mereka.
Penyitaan pertama dilakukan kepada wajib pajak dengan inisial S, warga Purbalingga, Jawa Tengah, yang masih memiliki tunggakan terhadap negara sebesar Rp264.537.139.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Pemeriksaan Penilaian dan Penagihan KPP Pratama Purbalingga Hartanto melalui siaran pers Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II yang diterima Portal Purwokerto.
"Objek yang disita berupa rumah tinggal di Gemuruh Kecamatan Padamara, Purbalingga. Nilai aset yang disita sebesar Rp290.000.000," katanya.
Baca Juga: Terlambat! Wabup Purbalingga Minta Kepastian Pemborong Puskesmas Rembang
Ia juga menyampaikan terkait penyitaan yang kedua yang dilakukan terhadap wajib pajak dengan inisial DS yang merupakan warga Banjarnegara, Jawa Tengah.
Aset yang disita berupa tanah kosong di Desa Purwareja, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, senilai Rp56.000.000.
Menurut dia, penyitaan tersebut dilakukan karena DS masih memiliki tunggakan terhadap negara sebesar Rp670.896.310.
"KPP Pratama Purbalingga telah melaksanakan tindakan penagihan aktif berupa penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa, namun wajib pajak tidak kunjung melunasi utang pajaknya sehingga dilanjutkan dengan penerbitan Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP) sesuai dengan SOP penagihan pajak.
KPP dalam hal ini diwakili oleh JSPN melakukan penyitaan aset tersebut sebagai jaminan pelunasan," jelasnya.
