Network
Ganjar Pranowo terlihat sangat antusias melihat semangat para petani di desa tersebut. Apalagi setelah ia mendengar program mina padi yang dilakukan membuat hidup para petani lebih sejahtera.
"Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian, akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa," ujar Ganjar Pranowo seperti dikutip dari laman resmi pemerintah Banyumas, banyumaskab.go.id.
Baca Juga: Alasan Warga KRACAK Ajibarang Banyumas Bungkus Daging Pakai Daun Jati di Idul Adha 2022
Selain meningkatkan hasil pertanian, melalui program mina padi juga dapat mengurangi populasi hama tanaman. Hal ini dikarenakan hama yang biasanya menempel di batang padi akan langsung dimakan ikan.
"Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun kata mereka," imbuh Ganjar.
Pengurus Kelompok Tani Desa Panembangan, Narsono mengungkapkan hasil panen padi dengan konsep mina padi per hektarnya bertambah enam kwintal. Setiap hektare, hasil jual padi rata rata mendapatkan Rp27 juta.
"Itu baru dari padi, belum dari ikan. Per hektare biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Per kilonya dijual Rp22.000. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata per hektare Rp50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu," terangnya.
Ganjar Pranowo berharap konsep mina padi yang sukses itu bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama, seperti Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung, dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber udara dan air yang melimpah.***
