Para pelajar tersebut dikumpulkan di Polres Kebumen selanjutnya dilakukan pembinaan dan pemahaman mengenai dampak dari tawuran.
Upaya restorative justice di Polres Kebumen juga melibatkan Kantor Kemenag Kebumen, orang tua, sejumlah kepala sekolah.
Ada beberapa momen harus saat penyelesaian perkara melalui restorative justice. Para anak diajak sungkem kepada orangtua lalu meminta maaf telah melakukan perbuatan tak baik.
Terlihat beberapa murid hingga orang tua meneteskan air mata pada prosesi ini. "Sudah ya, jangan diulangi lagi. Ibu capek," ucap salah satu orangtua.
Restorative justice penyelesaian hukum paling tepat dilakukan mengingat para pelaku tawuran masih berstatus pelajar dan mayoritas masih di bawah umur.
Selain acara sungkeman, para pelajar juga terlibat makan siang bersama dan saling suap tanda perdamaian dan kekompakan antar pelajar di Kebumen.
Lalu setelah ribut-ribut di media sosial, kejadian dilanjutkan ketemuan untuk menanggapi ajakan tawuran tersebut.
Pada hari kesepakatan, korban tertinggal dari rombongannya lalu dikeroyok dan terkena sabetan senjata tajam pada bagian paha bawah hingga mengalami luka cukup parah.
Baca Juga: Geger! Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Gedung Bekas Puskesmas Gombong I Kebumen