8 Fakta Sungai Kaliyasa Cilacap: Bekas Angkutan Kolonial, Jalur Hampir Hilang dan Kini jadi Water Front City

- 4 September 2023, 18:10 WIB
Kaliyasa Cilacap. Sejarah Kaliyasa bekas jalur angkutan kolonial Belanda, dan kini jadi Water Front City of Cilacap.*
Kaliyasa Cilacap. Sejarah Kaliyasa bekas jalur angkutan kolonial Belanda, dan kini jadi Water Front City of Cilacap.* /Renny T Hamzah/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO - BAgaimana sejarah SUngai Kaliyasa Cilacap yang menyimpan berbagai cerita sejarah. Ada 5 fakta menarik dari keberadaan Sungai Kaliyasa yang pernah menjadi jalur angkutan pada zaman kolonial Belanda hingga kini memiliki kesan kumuh.

Di wilayah Kota Cilacap ada sungai yang membentang melalui 4 kecamatan. Namanya Sungai Kaliyasa yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 14 kilometer lebih.

Hulu sungai ini berada di wilayah Kecamatan Kesugihan dan mengalir menembus wilayah Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah dan bermuara di Kecamatan Cilacap Selatan.

Muaranya menuju ke Perairan Nusakambangan daerah Sentolo Kawat, Kebon Baru Cilacap Selatan.

Baca Juga: Cari Ikan Segar Langsung dari Nelayan Cilacap? 8 TPI Ini Surganya Ikan Segar, Lokasi Nomor 3 Bisa Piknik

Sungai Kaliyasa ini menjadi jalur transportasi nelayan di Cilacap untuk keluar masuk ke pantai Selatan.

Sebagian besar nelayan di Cilacap juga menyandarkan perahu dan juga kapalnya di sepanjang Sungai Kaliyasa ini. 

Tingginya sedimentasi di sepanjang jalur, menyebabkan perahu-perahu nelayan akan kesulitan untuk keluar jalur apabila terjadi air laut surut.

Untuk mengetahui lebih jelas terkait dengan Sungai Kaliyasa ini, berikut 8 fakta Sungai Kaliyasa yang ternyata menyimpan sejarah sejak zaman penjajahan Belanda:

Baca Juga: PLN Group Bantu Kapal Listrik, Sinergi Pemprov Wujudkan Electrifying Marine Bagi Nelayan Cilacap

1. Buatan Manusia

Nama Kaliyasa itu berasal dari dua kata yakni 'Kali' diartikan sebagai sungai dan 'Yasa' artinya manusia. Jadi ternyata, Kaliyasa ini merupakan sungai buatan.

2. Sejarah Kaliyasa

Sungai buatan itu sengaja diciptakan untuk memperlancar arus distribusi barang melalui jalur transportasi air untuk kepentingan Kolonial Belanda.

Kaliyasa sebagai penyambung angkutan hasil produk cultur stelsel dari daerah Banyumas ke Cilacap. Karena sebelumnya transportasi hanya sampai ke muara Sungai Serayu di Kesugihan, maka dibuat Kaliyasa untuk meneruskan ke Pelabuhan Cilacap.

Baca Juga: KSP Mendengar: Nelayan Cilacap Sampaikan Keluhkan ke Staf Presiden, Ini 6 Masalahnya

3. Tahun Pembuatan & Kendala Prosesnya

Untuk kepentingan mendukung transportasi Kolonial Belanda itu, dibangun Sungai Kaliyasa. Butuh waktu sekitar 4 tahun untuk membuat sungai yang mengalir di 4 kecamatan. Antara tahun 1832 sampai 1836.

Proses pembangunan terkendala dengan curah hujan tinggi di wilayah Cilacap, apalagi dataran rendah lokasi galian sungai. Sejumlah ternaga ahli konon dilibatkan untuk merampungkan pembuatan Sungai Kaliyasa.

4. Jalur Transportasi Terpadat

Sejumlah sumber sejarah menyebut, dua tahun setelah selesai dibangun yakni tahu 1838, Sungai Kaliyasa menjadi jalur transportasi air yang kala itu paling ramai.

Bahkan menjadi jalur utama untuk angkutan air rute wilayah Banyumas-Cilacap.

Baca Juga: Nelayan Cilacap Temukan Ribuan Amunisi, Diduga dari Bangkai Kapal Perang Dunia 2

5. Nyaris Hilang

Akibat perkembangan jaman dengan populasi penduduk Cilacap, keberadaan Sungai Kaliyasa nyaris hilang karena tak lagi jadi sarana transportasi air.

Tahun 1975, infrastruktur rumah-rumah penduduk hampir menggesernya. Kala itu mengakibatkan Sungai Kaliyasa tersendat alirannya karena lebatnya vegetasi dan pohon yang tumbuh dan mempersempit aliran airnya.

6. Muncul Kesan Kumuh

Disepanjangan pinggiran Sungai Kaliyasa akhirnya menjadi pemukiman penduduk terutama yang melintas di Kecamatan Cilacap Tengah dan Selatan.

Banyak penduduk dari kalangan nelayan yang mendirikan bangunan untuk hunian dan akhirnya memunculkan kesan kumuh.

Baca Juga: Cilacap Citimall Bakal Dibuka 2024? Megah! Rencana Dibangun 4 Lantai dan Punya Area Hijau

Itu karena bangunan yang semrawut dan jauh dari kata estetik, menjamur di pinggiran Kaliyasa.

Makin padat pemukiman setelah tahun 1990 di bangun Pelabuhan Perikanan Cilacap yang memotong aliran Kaliyasa.

7. Jadi Sarana Tranpsortasi Nelayan

Dalam perkembangannya sebagian alur Sungai Kaliyasa kini menjadi sarana transportasi nelayan untuk mendukung aktifitasnya menuju ke Peraian Cilacap.

8. Jadi Obyek Wisata

Sekitar tahun 2015 Pemkab Cilacap pernah melontarkan gagasan untuk menyulap Sungai Kaliyasa sebagai obyek wisata dengan spot pemukiman penduduk dan berbagai sentuhan estetika dibeberapa titik aliran.

Baca Juga: Masuk Kota Cilacap Lewat Mana Saja? Ini Petunjuk Arah dari Jogja, Semarang, Bandung dan Brebes Naik Mobil

Namun gagasan itu sempat mentah dan baru beberapa tahun terakhir ada perkembangan dengan program revitaliasai dalam proyek Water Front City.

Ini merupakan konsep pengembangan daerah tepian air melalui sungai dan tepian pantai.***

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah