Dalam lakon ini, Bima tidak sendirian, tetapi mengamuk bersama saudaranya yang telah berubah menjadi raksasa. Dia adalah Kresna.
Pemicu mengamuknya dua tokoh Pandawa ini lantaran mereka tidak mau menerima apa yang menjadi perintah Batara Guru. Sang Batara Guru meminta agar Pandawa Lima mau menerima perdamaian dengan Kurawa.
Bima dan Kresna beranggapan bila perdamaian itu justru akan menjadi penggalang dan mengurangi perjuangan untuk kedaualan para Pandaawa Lima.
Karenanya secara tegas mereka menolak perdamaian dengan Kurawa untuk perebutan Negri Astina Pura. Penolakan itu membuat dua kesatria ini mengamuk, bahkan Kresna berubah menjadi raksasa.
Sayangnya Bima dan Kresna tak mampu melawan Batara Guru yang sebenarnya adalah seorang jelmaan Betari Durga.
Karena kewalahan, Bima dan Kresna akhirnya meminta bantuan Semar yang sudah menjelma menjadi seorang Begawan Dewa Kasimpar.
Konflik atau peperangan besar inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Perang Baratayudha. Pesan moralnya antara lain bahwa kemeredekaan dan kedaulatan itu bukan hasil perdamaian melainkan hasil dari perjuangan.***